Jul 1st 2023, 17:58, by Amanah Nur Asiah, BASRA (Berita Anak Surabaya)
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya langsung bergerak cepat dalam memberikan penanganan medis kepada warga Kalilom Lor Indah Gg. Seruni II Tanah Kali Kedinding, Surabaya, yang mengalami keracunan massal.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan, kronologi kejadian tersebut bermula pada Kamis (29/6) pagi, dilakukan penyembelihan hewan kurban berupa kambing dan dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama pada pukul 19.00 WIB di Kalilom Lor Indah Gg Seruni II.
Kegiatan tersebut rutin digelar warga dalam rangkaian peringatan Hari Raya Kurban atau Idul Adha.
Keesokan harinya, pada Jumat (30/6) pagi menjelang subuh, muncul keluhan warga di sekitar wilayah Kalilom Lor Indah Gg Seruni II.
"Warga sekitar menunjukkan ada keluhan mual muntah, diare, badan panas disertai pusing setelah menyantap makanan yang disajikan secara massal pada Kamis (29/6) lalu," jelas Nanik, Sabtu (1/7).
Nanik menuturkan, usai adanya keluhan tersebut, sebagian warga ada yang langsung berobat secara mandiri, bahkan ada juga warga yang menghubungi Kapusk (Kepala Puskesmas) Tanah Kali Kedinding sekitar pukul 16.00 WIB dengan gejala serupa.
Mengetahui kabar tersebut, petugas Puskesmas segera melakukan pemantauan dan melaporkan indikasi adanya keracunan makanan yang disantap warga pada Jumat (30/6) sore.
"Dari hasil penyisiran data pasien oleh petugas Puskesmas didampingi Dinkes Surabaya ke rumah-rumah warga pada Sabtu, (1/7), dihimpun sebanyak 71 orang mengalami keracunan," tuturnya.
Dari 71 Korban yang mengalami keracunan, Nanik merinci ada 22 pasien dengan gejala ringan dan diobati oleh Puskesmas di masing-masing rumah pasien.
Lalu 23 pasien melakukan berobat jalan di Faskes (fasilitas kesehatan) selain Puskesmas Tanah Kali Kedinding dan mendapatkan pemantauan intensif oleh Puskesmas. Kemudian, 14 pasien dengan kondisi sudah stabil dilakukan rawat inap di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya.
"Selain itu, 12 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit dan Puskesmas Ranap (rawat inap) terdekat di sekitar wilayah Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Di antaranya, 3 pasien dirawat di RS Unair, 4 pasien dirawat di RSUD Dr. Soewandhie, dan 1 pasien dirawat di RS Mitra Keluarga Kenjeran. Serta, 3 pasien di rawat di Puskesmas Bulak Banteng, dan 1 orang pasien lainnya dirawat di Puskesmas Sidotopo Wetan," terangnya.
Nanik juga mengaku bahwa Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien yang masih dalam perawatan. Baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun rumah pasien.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan observasi, apakah ada kasus lanjutan di wilayah tersebut untuk berkoordinasi dengan RT/RW dan kelurahan.
"Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya juga telah mengirimkan sampel makanan yang dicurigai menyebabkan keracunan, untuk dilakukan pemeriksaan Laboratorium berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya. Terdapat empat jenis sampel yang dikirim ke laboratorium, yakni sate, gulai, krengsengan, dan air," ungkapnya.
Nanik mengatakan, Puskesmas Tanah Kali Kedinding juga membuka Posko penanganan lanjutan di wilayah tersebut untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap warga setempat mulai Minggu (2/7).
Bahkan, warga setempat juga mendirikan posko di sekitar wilayah RT 12 pada salah satu rumah warga, yang mulai beroperasi pukul 09.00 WIB.
"Petugas Puskesmas akan terus menyisir kembali, apakah ada yang mempunyai keluhan serupa, sekaligus melakukan pemantauan pengobatan bagi pasien yang rawat jalan (di rumah) sesuai hasil penyisiran pasien pada 1 Juli 2023," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar