Mar 2nd 2025, 23:56, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Lilie Wijayati. Foto: Instagram/@mamakpendaki
Lilie Wijayati Poegiono (59) merupakan salah satu dari dua pendaki yang meninggal dunia dalam pendakian gunung tertinggi di Indonesia, Cartensz Pyramid atau Puncak Jaya, Mimika, Papua Tengah. Ia meninggal dunia karena mengalami hipotermia dan Acute Mountain Sickness (AMS) akibat badai yang menerpa Cartensz.
Jenazah Lilie rencananya akan dievakuasi dari Cartensz pada Senin (3/3) dan akan diterbangkan ke Jakarta untuk diserahkan ke keluarga.
Suami Lilie, Frigard (68), akan menjemput jenazah pendaki senior tersebut. Ia mengatakan nantinya almarhumah akan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang.
"Kalau dari sini saya rencananya dari pagi ya, soalnya diperkirakan (jenazah sampai di Jakarta) dari sana sekitar sore jam 4," kata Frigard saat ditemui di kediamannya di Bandung, Minggu (2/3).
Bukan Gunung Pertama
Frigard menerangkan istrinya itu memang suka kegiatan outdoor. Hobinya tersebut sudah ada sejak almarhumah SMA.
Kepergian Lilie ke Cartensz Pyramid juga untuk merasakan tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia atau yang dikenal dengan Seven Summits Indonesia.
"Tujuh gunung yang sudah didaki almarhumah adalah Puncak Carstensz Pyramid, Kerinci, Semeru, Rinjani, Latimojong, Binaiya, Bukit Raya," tuturnya.
"Cartenz penutupnya yang ke-7," ujarnya.
Selain gunung-gunung tersebut, Frigard mengatakan, ada beberapa gunung lain yang pernah didaki almarhumah. Pendakian tidak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri.
"Misalnya Salak, Gede Pangrango, Puntang, Patuha, Ciremai, Merbabu, Sumbing, Slamet, Piramid Bondowoso, Muria, Dieng. Termasuk yang di luar negeri seperti Kinabalu Serawak, Annapurna Nepal, Everest Base Camp Nepal," beber Frigard.
Persiapan Panjang Sebelum ke Cartensz
Frigard mengungkapkan, istrinya tidak main-main untuk mendaki Cartensz Pyramid. Persiapan yang panjang menjadi buktinya.
Lilie mempersiapkan fisiknya dengan berlatih sejak 6 bulan lalu.
"Sekitar 6 bulan ke belakang, dari tahun lalu. Dia misalnya latihan panjat di tebing Citatah 90, Kabupaten Bandung Barat," ujarnya.
Mar 2nd 2025, 22:36, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Katulampa Selasa (18/10), pukul 19.00 WIB, siaga 3. Foto: Dok. Istimewa
BPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini melalui akun X-nya, Minggu (2/3) malam. Peringatan dini ini terkait kenaikan tinggi muka air di Bendung Katulampa.
Petugas Pusdatin BPBD DKI Jakarta melaporkan ketinggian air di Bendung Katulampa Siaga 1 atau dalam kategori Bahaya. Saat ini cuaca di sana juga masih gerimis.
"Kami Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta menginformasikan bahwa pada pukul 21.30 WIB ketinggian Bendung Katulampa 220 cm/gerimis dalam status siaga 1," ujar petugas dikutip dari akun X BPBD DKI Jakarta, Minggu (2/3).
Petugas juga meminta warga Jakarta yang tinggal di bantaran sungai untuk waspada banjir.
"Diimbau kepada warga sepanjang bantaran sungai agar waspada dan berhati terhadap bahaya banjir," ujarnya.