Search This Blog

Kontribusi Penjualan Mobil Listrik di Norwegia Capai 90 Persen, Sisanya Hybrid

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kontribusi Penjualan Mobil Listrik di Norwegia Capai 90 Persen, Sisanya Hybrid
Jan 7th 2025, 11:30, by Fitra Andrianto, kumparanOTO

Ilustrasi pengisian daya pada mobil listrik. Foto: Owlie Productions/Shutterstock
Ilustrasi pengisian daya pada mobil listrik. Foto: Owlie Productions/Shutterstock

Berdasarkan data dari Federasi Jalan Raya Norwegia (OFV), hampir seluruh mobil baru yang terjual di negara tersebut adalah mobil listrik.

Disitat dari Carscoops, OFV mengungkapkan ada 128.691 kendaraan yang terjual tahun lalu. Walaupun tidak banyak namun dari angka tersebut sebanyak 114.400 merupakan mobil berbasis baterai.

Jumlah tersebut membuat mobil listrik menyumbang 88,9 persen dari total penjualan mobil baru. Kenaikan itu naik secara signifikan sebesar 82,4 persen pada 2023.

Menariknya, konsumen yang tidak membeli kendaraan listrik berbasis baterai, mereka tetap memilih kendaraan ramah lingkungan.

Sebanyak 5,3 persen kendaraan yang terjual di norwegia adalah kendaraan hybrid. Lalu sebanyak 2,7 persen adalah Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Ilustrasi mobil hybrid. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Ilustrasi mobil hybrid. Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Sisanya, sebanyak 986 adalah masyarakat yang masih memilih mobil bensin secara eksklusif.

Walaupun penjualan mobil listrik di Norwegia sangat tinggi, OFV pesimistis tren tersebut bisa bertahan di tahun ini. "Dari beberapa persentase terakhir untuk mencapai target pada tahun 2025 kemungkinan akan sulit mencapai target," ujarnya.

OFV berharap pemerintah bisa memberikan insentif pembebasan pajak untuk kendaraan listrik.

Secara rinci, penjualan Tesla Model Y menjadi kendaraan terlaris di Norwegia dengan terjual sebanyak 16.858 unit, atau sekitar 13 persen dari keseluruhan pasar.

Selanjutnya adalah Tesla Model 3 sebanyak 7.264 unit dan Volvo EX30 7.229 unit. Selain itu ada Volkswagen ID.4 sebanyak 7.222 unit.

Toyota bZ4X BEV. Foto: Toyota
Toyota bZ4X BEV. Foto: Toyota

Sementara di posisi kelima ada Toyota bZ4X dengan penjualan sebanyak 6.007 unit.

Tidak ketinggalan, merek-merek China yang juga ikut ambil bagian di pasar Norwegia. Pabrikan asal Negeri Tirai Bambu menyumbang hampir 10 persen penjualan mobil baru.

BYD berada di peringkat ke-13 dengan menjual sebanyak 2.669 unit. Sementara Xpeng berada di peringkat ke-15 dengan angka penjualan sebanyak 1.962 unit.

Di Norwegia kedua produsen mobil tersebut mengungguli Peugeot, Mazda, Porsche, Kia, dan Lexus. Lalu ada MG milik SAIC juga mengamankan posisi ke-10 dengan penjualan 4.591 unit.

Media files:
01h8e9jnvvnx3krjwwsc32tfr6.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Awalnya Curiga, Agen BRILink Kuak Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Awalnya Curiga, Agen BRILink Kuak Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Jan 7th 2025, 14:12, by Nada Meita N, kumparanNEWS

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan (kanan) mengecek barang bukti uang palsu menggunakan detektor mata uang (money detector) saat konferensi pers di Mapolres Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan (kanan) mengecek barang bukti uang palsu menggunakan detektor mata uang (money detector) saat konferensi pers di Mapolres Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO

Uang palsu sejumlah Rp 446.700.000 berhasil diamankan Polres Gowa, Sulawesi Selatan, setelah laporan dari seorang petugas BRILink. Petugas tersebut curiga usai menerima pecahan Rp 100.000 yang warna merahnya lebih terang daripada uang asli.

Setelah dicek melalui mesin X-Ray, ternyata uang tersebut memang palsu.

Sang petugas BRILink lalu melaporkan temuannya ke Unit Opsnal Reskrim Polsek Pallangga. Ia menjelaskan, uang tersebut didapatkan dari seorang staf UIN Alauddin Makassar yang hendak membayar cicilan.

Setelah ditelusuri, Unit Opsnal Reskrim Polsek Pallangga bersama gabungan Jatanras dan Resmob Polres Gowa menemukan mesin cetak uang palsu di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Personel polisi menunjukkan barang bukti berupa mesin cetak saat konferensi pers kasus pembuatan dan peredaran uang palsu di Mapolres Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
Personel polisi menunjukkan barang bukti berupa mesin cetak saat konferensi pers kasus pembuatan dan peredaran uang palsu di Mapolres Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO

Kapolres Gowa AKBP Reonald mengatakan, mesin itu disembunyikan di kamar mandi perpustakaan yang telah dimodifikasi menggunakan partisi dan peredam suara.

"Mereka bahkan memesan tinta dari luar negeri yang harganya lebih dari Rp 20 juta per jenis, namun bahan tersebut tidak bisa masuk karena diblokir oleh bea cukai," ungkap AKBP Reonald.

Sementara itu, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menjelaskan, tersangka memproduksi uang palsu hingga ratusan juta rupiah. Mereka bahkan sempat menawarkan pendanaan kepada paslon kepala daerah di Kabupaten Barru dan partai politik.

Tetapi belakangan, uang tersebut diketahui palsu. Sehingga, paslon atau partai tersebut tidak menerima penawaran dari tersangka.

Namun, para tersangka justru mengedarkan uang palsu tersebut ke masyarakat. Hingga sampailah diterima salah satu petugas BRILink.

Kini, 17 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Gowa.

"Jumlah tersangka kemungkinan besar masih akan bertambah. Kita masih kejar 3 orang yang sudah masuk dalam pencarian orang (DPO)," pungkas Yudhi.

Media files:
01jff2jdz18ae94yefkmmzkhb8.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.