Namun pencapaian ini tidak hanya sekadar angka. Sebab, film ini pun berhasil menjadi salah satu film perjuangan nasionalisme yang paling banyak ditonton sepanjang sejarah perfilman Indonesia.
Produser Believe, Celerina Judisari, film bertema perjuangan dan nasionalisme dapat diterima dengan baik oleh penonton Indonesia. Meski film bergenre drama dan horor masih menjadi magnet utama saat ini di Indonesia.
Produser Celerina Judisari saat media visit ke kumparan, Rabu (16/7/2025). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Celerina optimistis, Indonesia bisa memproduksi film drama perang yang tak kalah dari segi cerita maupun visual.
"Kita ingin memberikan pengalaman arena perang yang realistis, yang belum pernah dirasakan penonton. Saya tantang tim produksi saya, mereka tantang saya balik, dan saya jawab bisa. Dari situ terciptalah film yang membuat penonton merasa seakan berada di tengah-tengah pertempuran," ujar Celerina yang akrab disapa Ayie, dalam keterangan resminya.
Respons Pemain Film Believe
Pencapaian lebih dari 800 ribu penonton ini juga disambut positif para pemeran Believe. Pemeran utama Kapten Agus, yang dibintangi Ajil Ditto mengaku bersyukur film ini banyak peminatnya. Ia merasa senang kerja kerasnya terbayar.
"Saya all out untuk film ini, sampai harus menurunkan berat badan 13 kg dalam sebulan. Jadi kalau banyak yang terhibur, perjuangan kita terasa semakin berharga," ungkap Ajil.
Pemeran film Believe Ajil Ditto saat media visit ke kumparan, Rabu (16/7/2025). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Senada dengan Ajil, Wafda Saifan juga mengaku senang dengan antusiasme penonton saat ini. Ia pun bersyukur kerja kerasnya dapat menghibur orang banyak.
"Alhamdulillah, gak sia-sia saya digantung 20 meter demi adegan terjun payung. Ternyata banyak yang menikmati hasilnya," ungkap Wafda Saifan selaku pemeran Serka Dedi.
Wafda juga berharap ke depannya masih banyak penonton yang mau menyaksikan film Believe karena bertepatan dengan momen Kemerdekaan RI.
"Sayang kalau bulan kemerdekaan enggak ada film perjuangan. Suasananya pas banget," ujar Wafda.
"Film ini memang harus ditonton di bioskop, karena kita akan dimanjakan dengan adegan-adegan seru dan efek suara menggelegar. Apalagi ini bulan Agustus, bulannya Kapten Agus," timpal Ajil Ditto.
Pemeran film Believe Zidni Hakim (kiri), Ajil Ditto (kedua kiri), Tubagus Ali (kedua kanan), dan Haydar Salishz (kanan) saat media visit ke kumparan, Rabu (16/7/2025). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Dukungan juga datang dari personel Project Pop yang menonton bareng di Jakarta. Yosi mengatakan bahwa Believe merupakan film yang 'komplit'.
"Dari awal keren sinematografi dan pengadeganan action-nya. Kayak perang beneran," kata Yosi Mokalu.
Udjo tak menyangka masih ada produser yang berani mengangkat tema perjuangan dengan sinematografi yang keren.
"Sinematografi, akting, action, semuanya tertata dengan standar terbaik. Rasanya seperti nonton film Hollywood," ujarnya.
Film Believe diangkat dari kisah nyata buku biografi Believe: Based on a True Story of Faith, Dream, and Courage. Believe merekam perjuangan prajurit Indonesia dalam Operasi Seroja tahun 1975 hingga 1999.
Moms, pernahkan Anda mendengar istilah bayi duduk tripod? Duduk tripod merupakan posisi ketika bayi duduk dengan tubuh sedikit condong ke depan dan kedua tangan digunakan sebagai penopang di lantai. Posisi ini termasuk salah satu tahapan perkembangan motorik kasar yang biasanya muncul pada usia 4–6 bulan, sebagaimana dijelaskan oleh World Health Organization (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP).
Kemampuan duduk dengan bantuan tangan (Tripod sitting) ini muncul pada usia 4-6 bulan. Sehingga melakukan stimulasi di usia ini dibolehkan asalkan bayi sudah memiliki kontrol kepala yang stabil, yang berarti tidak mudah jatuh bila diangkat (head lag). Selian itu pastikan juga otot punggung bayi sudah mampu menopang sebagian berat tubuhnya.
Kenapa Stimulasi Tripod Dianjurkan?
Ilustrasi bayi duduk. Foto: sutlafk/Shutterstock
Menurut dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, stimulasi duduk tripod tidak hanya bertujuan melatih keterampilan duduk, tetapi juga memberikan manfaat penting bagi perkembangan bayi, di antaranya:
Penguatan otot inti (core muscles) seperti otot perut, punggung, dan leher, yang menjadi dasar kemampuan duduk tanpa ditopang.
Pengembangan keseimbangan dan koordinasi tubuh agar bayi dapat belajar menyesuaikan posisi tubuh terhadap gravitasi.
Optimalisasi neuroplastisitas, yaitu proses pembentukan jalur saraf baru di otak melalui latihan berulang dan terarah.
Tapi ingat, Moms, pastikan lakukan stimulasi ini dengan cara yang aman, ya. Berikut panduannya:
Pastikan kesiapan bayi
Jangan memaksa apabila bayi masih limbung atau kontrol kepalanya belum stabil. Latihan tummy time dapat menjadi alternatif untuk memperkuat otot leher dan punggung terlebih dahulu.
Gunakan alas yang aman
Lakukan stimulasi di atas matras atau karpet tebal dengan pengawasan penuh.
Batasi durasi latihan
Mulailah dari beberapa menit, kemudian ditingkatkan secara bertahap sesuai kenyamanan bayi.
Stimulasi duduk tripod dapat dilakukan sejak usia 4 bulan jika bayi sudah memiliki kontrol kepala yang baik. Kegiatan ini bermanfaat untuk mendukung perkembangan motorik dan kognitif, asalkan dilakukan secara bertahap, aman, dan sesuai kemampuan bayi.