BNN mengungkap identitas WN Rusia yang diduga mengelar pesta seks di sebuah vila di Kawasan Canggu, Kabupaten Badung, Bali. WN Rusia itu adalah perempuan berinisial VK.
"Koordinatornya cewek, inisial VK," kata Kepala BNN Bali, Brigjen Rudy Ahmad Sudrajat, saat dihubungi, Selasa (24/12).
VK menyebarkan undangan diduga pesta seks melalui aplikasi WhatsApp ke sejumlah orang. VK mematok tarif sekitar Rp 3,5 juta.
"Kemarin masih di dalami, kalau enggak salah informasi sementara Rp 3,5 juta per orang," sambungnya.
BNN masih mendalami lebih jauh kebenaran tentang pesta seks ini. Musababnya, dalam undangan yang disebar tak ditemukan kata-kata yang mengarah ke pesta seks.
Namun, BNN menemukan alat-alat permainan seks dan pelumas yang diduga sisa-sisa pesta. VK juga belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih menunggu pengacaranya.
"Saya enggak baca langsung undangannya tapi dapat laporan kurang lebih seperti undangan untuk kegiatan pesta, kumpul muda-mudi tidak secara jelas akan ada pesta seks," katanya.
"Tapi dari tempat yang kami datangi itu memang ada alat-alat untuk berhubungan badan. Seperti, alat mainan yang dari karet, ada cambukan dan ikat di leher dan ada juga pelumas gel. Kalau kondom di mana-mana berserakan," ujarnya.
BNN menggerebek vila itu pada Sabtu (21/12), dalam rangka pemberantasan narkoba jelang Natal dan Tahun Baru 2025. Dari hasil pemeriksaan, diduga vila tersebut habis digunakan sejumlah warga negara asing (WNA) untuk pesta seks.
Ada sekitar 50 WNA, yang sebagain besar berasal dari Rusia tercatat menghadiri pesta. BNN melakukan tes urine kepada sembilan orang dan menemukan 7 di antaranya positif menggunakan obat benzo.
Benzodiazepine adalah golongan obat penenang atau sedatif yang dapat digunakan dalam pengobatan gangguan kecemasan, insomnia, atau serangan panik. Obat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pelemas otot untuk menangani kaku otot atau kejang.
Selanjutnya, 1 orang di antaranya positif mengkonsumsi Tetrahydrocannabinol (THC), yang merupakan senyawa utama ekstrak ganja. WN Rusia, si penyelenggara dinyatakan negatif mengkonsumsi narkoba.
BNN mencatat nama-nama tamu asing yang hadir dalam pesta untuk dijadikan sebagai saksi pesta yang digelar WN Rusia. Mereka sudah dipersilakan pulang ke tempat penginapannya masing-masing.
Seorang pemudik dilaporkan harus menjalani perawatan intensif karena mengalami gejala stroke saat tiba di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, sesaat sebelum bertolak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menggelar rapat koordinasi bersama Menko PMK, Menhub, Kapolri, Panglima TNI, Basarnas, BMKG dan ASDP Cabang Merak di Aula Sosoro Mal, Dermaga Eksekutif, Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada Selasa (24/12).
"Saya juga baru dengar, baru masuk sekitar 10 menit yang lalu ada gejala stroke 1 orang, itu tadi malam," kata Budi.
Kendati tidak memberikan informasi detail terkait pasien tersebut, namun Budi menyampaikan saat ini pemudik tersebut sudah mendapat perawatan di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon.
Pasalnya, Budi mengaku pihaknya telah menyiapkan sejumlah pos kesehatan di areal pelabuhan yang dibuka 24 jam dan terkoneksi dengan puskesmas dan rumah sakit terdekat selama momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Di sini (Pelabuhan Merak) balai karantina kemenkes ada juga pos kesehatannya, operasinya itu 24 jam. Kita sudah taruh 78 tenaga kesehatan. Dari pos kesehatan juga sudah buka jejaring dengan puskesmas terdekat itu jaraknya cuma 5 menit dan rumah sakit terdekat, RSKM itu jaraknya cuma 25 menit," terangnya.
"Jadi kemarin yang gejala stroke dibawa ke sana (RSKM)," imbuh Budi.
Tak hanya itu, lanjut Budi, pihaknya telah menerima kunjungan dari lebih 50 pemudik lainnya yang mengeluhkan sakit saat berada di Pelabuhan Merak selama momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Budi mengatakan mayoritas pasien hanya mengalami sakit ringan yang disebabkan karena faktor kelelahan usai menempuh perjalanan dari tempat masing-masing menuju Pelabuhan Merak.
"Kita lihat yang masuk (posko kesehatan) lebih dari 50 orang. Nomor satu itu darah tinggi, nomor dua itu pusing-pusing, nomor tiga itu sesak," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengimbau agar para pemudik mempersiapkan diri dengan baik sebelum menempuh perjalanan jauh agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di tengah perjalanan.
"Pesan saya bapak ibu tidur yang cukup, makannya jangan kelebihan, jangan kekurangan, dan kalau merasa sesak, pusing, nah cepat ke tempat kesehatan, diperiksa tekanan darahnya supaya bisa ditangani. Dan semoga bapak ibu liburannya lancar, aman dan sehat," tandas Budi.