Dec 31st 2024, 15:24, by Syawal Darisman, kumparanNEWS
Jelang tahun baru, aktivitas jual beli kembang api di kawasan Tanah Abang, Jakarta, semakin ramai pada Selasa (31/12/2024). Kawasan ini menjadi salah satu pusat perdagangan kembang api yang diminati warga, selain Pasar Asemka.
Banyak warga membeli kembang api untuk memeriahkan perayaan tahun baru dan hari besar lainnya. Para pedagang mengaku momen ini menjadi berkah karena tingginya permintaan.
Berbagai jenis kembang api dipajang, mulai dari ukuran kecil hingga besar. Harga kembang api bervariasi, mulai Rp30 ribu hingga Rp250 ribu, tergantung jenisnya.
Keramaian ini menciptakan suasana meriah menjelang malam pergantian tahun. Selain itu, aktivitas jual beli ini juga memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar.
Dec 31st 2024, 15:46, by Nabilla Fatiara, kumparanMOM
Malam tahun baru biasanya dimanfaatkan oleh banyak keluarga untuk memasak aneka barbeque atau hidangan bakar-bakaran, salah satunya sate. Ya Moms, sate merupakan hidangan yang populer di berbagai daerah di Indonesia. Sate umumnya berbahan daging ayam, daging sapi, atau kulit.
Tidak jarang juga sate daging dicampur dengan berbagai jenis sayuran seperti paprika, terong, hingga asparagus ala barbeque yang bisa dinikmati oleh siapa saja.
Tetapi, boleh enggak sih hidangan bakar-bakaran seperti sate ikut dimakan oleh bayi? Biar enggak ragu, coba simak penjelasan di bawah ini!
Penjelasan Boleh atau Tidaknya Bayi Makan Sate Daging yang Dibakar
Nah Moms, prinsipnya bayi yang telah memasuki masa MPASI boleh-boleh saja makan makanan yang dibakar seperti sate. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Hindari Dibakar Terlalu Lama
Pastikan waktu membakar sate tidak terlalu lama hingga kering atau overcooked. Sebab, makanan yang dibakar cenderung memiliki risiko karsinogenik atau zat-zat yang memicu timbulnya kanker dan kandungan gizinya berkurang.
2. Pilihlah Daging Segar
Sebaiknya, pilihlah daging yang masih merah segar. Bila ragu ingin membakarnya, Anda punya opsi lain untuk mengolah daging, seperti direbus atau digoreng yang akan mengurangi zat karsinogen pada daging tersebut.
3. Bakar Sampai Matang
Ketika membakar sate untuk dimakan bersama keluarga, pastikan semua bagian daging matang dengan sempurna. Anda juga boleh memarinasi lalu memasak dagingnya terlebih dahulu, sebelum dibumbui kembali dengan bumbu sate dan dibakar.
4. Kurangi Lemak pada Daging
Lemak yang mencair atau menetes di atas bara api akan menimbulkan makanan yang dibakar jadi gosong. Jadi, bila memungkinkan, pilihlah daging dengan sedikit lemak untuk mengurangi kemungkinan hangus tersebut. Dan ketika ada bagian yang gosong, buanglah terlebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi. Jangan lupa untuk sering membolak-balik daging saat dibakar, Moms.
5. Lebih Baik Buat Sendiri
Karena untuk dimakan bayi, maka sebaiknya bikinlah sendiri hidangan sate tersebut. Sebab, ketika makan sate yang dibeli, kita tidak bisa memastikan kandungan bumbu-bumbu sate, misalnya berapa banyak garam dan gula yang digunakan.
6. Sesuaikan Tekstur
Terakhir, jangan lupa agar memperhatikan tekstur dari sate atau makanan lain yang akan diberikan kepada bayi, ya! Sebaiknya pilih daging yang digiling atau dicincang karena teksturnya lebih halus, lalu dibentuk menjadi seperti daging sate. Sehingga, lebih mudah dimakan dan dicerna oleh bayi.