Search This Blog

Jalani Transplantasi Rambut karena Alami Kebotakan, Kriss Hatta: Demi Karier

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Jalani Transplantasi Rambut karena Alami Kebotakan, Kriss Hatta: Demi Karier
Jan 4th 2025, 19:00, by Giovanni, kumparanHITS

Kriss Hatta jalani transplantasi rambut di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2024). Foto: Giovanni/kumparan
Kriss Hatta jalani transplantasi rambut di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2024). Foto: Giovanni/kumparan

Pesinetron Kriss Hatta mengalami kebotakan pada rambutnya. Kebotakan tersebut sebetulnya sudah Kriss alami sejak masih duduk di bangku SMA.

"Dari SMA saya ada indikasi ke kebotakan cuma di era SMA belum ada setahu saya klinik (rambut), paling pakai hair tonic aja," kata Kriss di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (3/1).

Seiring bertambahnya usia, kebotakan yang dia alami semakin parah. Hal ini lantas membuat Kriss merasa perlu untuk melakukan perawatan transplantasi rambut.

Apalagi, penampilan juga sangat menunjang kariernya di dunia hiburan. Sehingga Kriss tak segan untuk segera menangani masalah kebotakan yang dia alami.

"Alasannya karena poin paling utama karier, saya gak mau karier saya terhenti karena rambut, saya mau tampil muda terus, pengaruh rambut luar biasa banget (buat penampilan)," kata Kriss.

"Di usia saya ke sekian ya gak parah banget tapi sudah parah di mata aku jadi segera aja," tambahnya.

Kriss Hatta jalani transplantasi rambut di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2024). Foto: Giovanni/kumparan
Kriss Hatta jalani transplantasi rambut di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2024). Foto: Giovanni/kumparan

Untuk mendapat hasil yang maksimal, proses tersebut membutuhkan waktu selama 12 bulan. Pria yang juga berprofesi sebagai DJ itu, memang masih belum memiliki tawaran pekerjaan untuk sinetron maupun FTV dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, Kriss Hatta bisa menunggu sampai proses transplantasi tersebut menunjukkan hasil yang maksimal.

"Kalau jadi DJ kan gak ada hambatan sama rambut, bisa ditutupi lah jadi ya sudah gua lakuin," tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Dhea Larasasti, MARS dari klinik Ozhairlab mengatakan bahwa kerusakan rambut yang dialami Kriss Hatta belum terlalu parah.

Namun, dia mengapresiasi sikap Kriss yang tak segan untuk melakukan perawatan sejak dini terhadap masalah kebotakan. Kata Dhea, di Kriss melakukan perawatan direct hair implantation.

"Kemudian kita kerjakan lah tanam rambutnya dan akhirnya jadilah seperti ini, ditanam di bagian depan, samping, dan atas," tukasnya.

Media files:
01jgqs4wnp62yvkqmm2s3e498g.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tahun Baru, Asa Baru bagi Pedagang Ikan Hias di Jalan Sumenep Jakarta

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Tahun Baru, Asa Baru bagi Pedagang Ikan Hias di Jalan Sumenep Jakarta
Jan 4th 2025, 18:53, by M Lutfan D, kumparanNEWS

Sejumlah pengunjung melihat akuarium dan ikan hias di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/1). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Sejumlah pengunjung melihat akuarium dan ikan hias di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/1). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Kalender 2024 telah berakhir. Mengawali tahun 2025, Rusli tampak yakin pasar ikan hias akan tergenjot lagi.

Rusli adalah salah satu penjual ikan hias di pusat pemasaran ikan hias Jakarta tepatnya terletak di Jalan Sumenep. Lokasinya tepat bersebelahan dengan Taman Lawang, Jakarta Pusat.

Penggemar ikan hias pasti sudah tahu lokasi ini karena tempat ini sudah ada sejak 1970-an. Tak hanya ikan, pernak-pernik akuarium juga banyak menghiasi sudut pasar.

Rusli bercerita sudah jualan ikan hias di Jalan Sumenep sejak tahun 1991. Tokonya yang ia beri nama Aquanda itu menjual beragam ikan hias, mulai dari ikan hias air asin hingga air tawar, lengkap dengan akuarium, terumbu karang, oksigen, hingga pakannya.

"Di sini jualan mungkin lo (kamu) belum lahir," tuturnya mengawali percakapan.

Suasana toko akuarium dan ikan hias di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/1). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Suasana toko akuarium dan ikan hias di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/1). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Tokonya itu cukup luas, terpampang akuarium-akuarium berbagai model dengan harga yang juga bervariasi. Sambil merapikan dagangannya, Rusli bercerita pada 2024 peminat ikan hias menurun. Menariknya, antusias masyarakat terhadap ikan hias malah naik pada saat Pandemi Covid-19.

Dugaannya, pada saat pandemi dan pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), kegiatan masyarakat terbatas dan lebih banyak menghabiskan waktu dari rumah.

Menghias akuarium, mungkin menjadi salah satu aktivitas untuk membunuh jenuh saat PPKM itu, sekaligus menjadi ladang rezeki bagi para penjual ikan hias seperti Rusli.

"Iya Covid ramai dulu, masih mendingan alhamdulillah ada Covid," ungkapnya.

"Covid pertama ramai, setelah Covid enggak ada, udah agak sepi," imbuhnya.

Suasana toko akuarium dan ikan hias di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/1). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Suasana toko akuarium dan ikan hias di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/1). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Di lokasi ini, pengunjung dapat dengan mudah menemukan banyak jenis ikan hias. Beberapa ikan hias dipercaya membawa hoki alias untung bagi sebagian orang. Misalnya saja Koi dan Arwana. Namun begitu, penjual justru hanya menganggap itu sebagai mitos.

"Kalau ikan tawar, mungkin dari arwana bisa juga. Kalau saya emang agak percaya," kata penjual ikan hias lainnya, Sulaiman.

Arwana yang bagus, lanjut Sulaiman, ada beberapa ciri-cirinya. Contohnya, warnanya terang, matanya tidak turun, dan siripnya tidak ada patah.

Rusli dan Sulaiman serta penjual ikan hias di Jalan Sumenep punya harapan yang sama agar tempat tersebut kembali ramai dari tahun sebelumnya. Pasca-pandemi, penjualan menjadi tidak stabil.

"Kalau saat ini sih, kondisi pedagang-pedagang semua agak menurun. Harapannya sih seperti, gimana caranya supaya nggak meningkat lagi, gitu," harap Rusli.

Masjid Al-Ikhlas, masjid yang berada dalam kawasan pusat pertokoan ikan hias Jalan Sumenep, Jakarta. Foto: Luthfi Humam/kumparan
Masjid Al-Ikhlas, masjid yang berada dalam kawasan pusat pertokoan ikan hias Jalan Sumenep, Jakarta. Foto: Luthfi Humam/kumparan

Media files:
01jgree2hcxpwcxnd60z3zfrvb.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.