Pemimpin kelompok Islamis Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa, tiba di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP
Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, mengumumkan gencatan senjata segera dan komprehensif, merespons kekerasan sektarian yang terjadi di provinsi Sweida, yang mayoritas penduduknya penganut Druze.
Dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (19/7), Sharaa mengatakan gencatan senjata diumumkan mengingat situasi kritis yang sedang dialami negara.
"Dan atas dasar kepedulian untuk menyelamatkan nyawa warga Suriah, menjaga persatuan wilayah Suriah, keselamatan warga, dan sebagai respons terhadap tanggung jawab nasional dan kemanusiaan," kata Sharaa dalam keterangannya.
Sharaa juga meminta semua pihak berkomitmen penuh terhadap keputusan ini dan segera menghentikan permusuhan di semua wilayah.
"Memastikan perlindungan warga sipil dan menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan," lanjut.
Asap mengepul saat pasukan keamanan Suriah berjalan di sepanjang jalan setelah bentrokan selama dua hari di Sweida, Suriah, Selasa (15/7/2025). Foto: Karam al-Masri/ REUTERS
Tak hanya itu, Sharaa mengungkapkan, pasukan telah ditempatkan di sejumlah wilayah untuk menegakkan ketertiban.
"Pasukan keamanan dalam negeri mulai dikerahkan di provinsi Sweida, dengan tujuan melindungi warga sipil dan mengakhiri kekacauan," kata juru bicara kementerian, Noureddine al-Baba dalam keterangannya secara terpisah di Telegram.
Bentrokan antara pejuang Druze dan suku Bedouin di Sweida dilaporkan dipicu oleh penculikan pedagang Druze yang sedang dalam perjalanan menuju Damaskus.
Bentrokan kemudian pecah pada Minggu (13/7) dan menewaskan setidaknya 700-an orang.
Pasukan militer Suriah sempat dikerahkan ke Sweida untuk menegakkan keamanan di sana. Namun, Israel tiba-tiba meluncurkan serangan ke Damaskus pada Rabu (16/7) sebagai bentuk dukungan terhadap Druze.
Nasib malang menimpa seorang pria asal Belgia yang menjadi korban love scam. Pria bernama Michel itu menjadi korban love scam dari seseorang yang mengaku sebagai Sophie Vouzelaud.
Dikutip dari BBC, Sabtu (19/7), Michel (76) menempuh jarak 760 kilometer ke Prancis untuk menemui Vouzelaud yang dia yakini sebagai calon istrinya.
Namun, begitu sampai di rumah sosok yang dia yakini sebagai calon istrinya, dia malah bertemu dengan suami Sophie Vouzelaud.
Dia mengungkapkan kepada suami Vouzelaud bahwa telah membayar EUR 30 ribu (setara Rp 568 juta) kepada sosok yang mengaku sebagai Vouzelaud dan mengira tengah menjalin hubungan romantis selama beberapa minggu.
"Saya orang bodoh," kata Michel.
Kisah Michel itu viral setelah video pertemuannya yang nahas dengan pasangan itu dibagikan secara daring.
Selama berbulan-bulan, Michel yang telah jadi duda selama 4 tahun ini berkomunikasi dengan seseorang yang dia kira adalah Vouzelaud lewat WhatsApp. Vouzelaud merupakan mantan Miss Limousin dan runner-up pertama Miss France pada 2007.
Michel muncul di kediaman Vouzelaud dan suaminya di Saint-Julien, Paris, pada 9 Juli lalu.
"Saya adalah calon suami Sophie Vouzelaud," kata Michel saat disambut suami Vouzelaud.
"Saya adalah suaminya sekarang," jawab suami Vouzelaud.
Vouzelaud kemudian menjelaskan kepada Michel bahwa kemungkinan besar dia adalah korban love scam, dan mendesak Michel untuk melaporkan kasus itu ke kantor polisi.
Meski demikian, tidak diketahui secara pasti apakah Michel sudah melapor ke polisi atau tidak.