Jemaah haji gelombang 2 mulai tiba di Makkah. Foto: Moh Fajri/kumparan
Jemaah haji diimbau untuk selalu menjaga kesehatannya selama berada di Tanah Suci. Sebab, cuaca panas di Arab Saudi bisa saja membuat jemaah haji sakit.
Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi, M Imran, mengungkapkan sejauh musim haji 2025 berlangsung, penyakit yang banyak diderita jemaah salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA yang sudah mencapai 1.167 kasus.
"Jadi penyakit yang paling banyak diderita jemaah haji kita yang sudah berada di Tanah Suci ini itu mayoritas ISPA, kemudian hipertensi dan diabetes, itu yang kami temukan di kloter," kata Imran di Kantor Daker Makkah, Senin (19/5).
"Kemudian juga jemaah haji yang dirawat inap baik di KKHI maupun di Arab Saudi saudi yang kasus banyak adalah pneumonia atau radang paru, termasuk juga adalah penyakit jantung koroner," tambahnya.
Imran menegaskan kesehatan jemaah haji harus menjadi perhatian semua pihak, khususnya jemaah secara pribadi. Ia memberikan tips kepada jemaah agar tetap fit selama di Tanah Suci.
Jemaah haji usai salat jumat di Masjidil Haram, Makkah, Jumat (16/5). Foto: Moh Fajri/kumparan
"Yang pertama adalah istirahat yang cukup, ketika tiba di Makkah istirahat yang cukup dulu baru kemudian melaksanakan umrah. Setelah umrah juga segera istirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik yang berat," ujar Imran.
Pada saat beraktivitas di luar ruangan, Imran menganjurkan jemaah haji selalu menggunakan masker. Menurutnya, masker merupakan senjata bagi jemaah untuk mempertahankan diri dari infeksi atau penularan penyakit melalui udara, seperti ISPA.
Selain itu, jemaah yang sedang menderita batuk pilek harus selalu memakai masker, meski sedang berada di dalam kamar. Sehingga penyakitnya tidak menular.
"Apabila penyakit ini berpindah pada kelompok tertentu seperti lansia atau mereka dengan penyakit kronis seperti diabetes maka ISPA ini memiliki potensi untuk memberat menjadi pneumonia," terang Imran.
Jemaah haji gelombang 2 mulai tiba di Makkah. Foto: Moh Fajri/kumparan
"Dan ini yang bisa kita lihat pneumonia sudah mulai mendominasi di Makkah dan kita harapkan ini bisa kita tekan melalui edukasi dan juga upaya kita bersama dengan jemaah haji," tambahnya.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting menurut Imran adalah minum air putih minimal 200 ml per jam atau sekitar satu gelas sedang di tengah panasnya cuaca Arab Saudi.
Bagi jemaah lansia atau mempunyai penyakit bawaan tidak perlu memaksakan setiap hari beribadah di Masjidil Haram. Ia menyarankan untuk istirahat yang cukup sebelum puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina atau Armuzna.
"Armuzna ini adalah aktivitas di luar gedung selama 6 hari dan tentu saja paparan panas, kemudian debu dan juga di tengah kepadatan semua hal ini berisiko terhadap kesehatan jemaah," tutur Imran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar