Paus Leo XIV memimpin misa perdana saat pelantikannya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (18/5/2025). Foto: Claudia Greco/Reuters
Paus Leo XIV menegaskan kembali arti pernikahan dalam ajaran Katolik, yaitu persatuan antara pria dan wanita. Paus Leo XIV dipilih sebagai pemimpin gereja Katolik pada konklaf awal Mei ini.
Penegasan Paus itu disampaikan saat bertemu korps diplomatik Vatikan pada Jumat (16/5) pekan lalu. Sedangkan pada Minggu (18/5) dirinya dilantik secara resmi sebagai pemimpin Vatikan.
Pada pertemuan hari Jumat, Paus menegaskan tidak akan mengubah doktrin Gereja Katolik bahwa pernikahan adalah persatuan antara pria dan wanita.
Kendati demikian, Paus Leo XIV menginginkan Gereja Katolik menjangkau kelompok LGBT. Dirinya menginginkan kelompok tersebut merasa diterima di gereja.
"Pemerintah harus membangun masyarakat yang damai terutama dengan berinvestasi dalam keluarga, yang didirikan atas dasar persatuan yang stabil antara seorang pria dan seorang wanita," ucap Paus Leo XIV seperti dikutip dari Associated Press.
"Selain itu, tidak seorang pun dikecualikan dari upaya untuk memastikan penghormatan terhadap martabat setiap orang, terutama yang paling lemah dan rentan, dari yang belum lahir hingga yang lanjut usia, dari yang sakit hingga yang menganggur, warga negara dan imigran," sambung dia.
Ia lalu menekankan bahwa tindakan homoseksual sebagai gangguan intrinsik.
Paus Leo XIV kemudian menambahkan, ajaran Katolik menolak aborsi dan eutanasia. Ia menyebut kedua hal itu sebagai throwaway culture yang erat kaitan dengan konsumerisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar