Search This Blog

Tak Sepakat dengan Hamas, Israel Tahan Masuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Tak Sepakat dengan Hamas, Israel Tahan Masuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mar 2nd 2025, 15:32, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS

Warga Palestina memasak di dekat reruntuhan rumahnya yang hancur selama serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, Kamis (29/1/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
Warga Palestina memasak di dekat reruntuhan rumahnya yang hancur selama serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, Kamis (29/1/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS

Israel menangguhkan masuknya bantuan ke Gaza pada Minggu (2/3) setelah Hamas menolak usulan perpanjangan gencatan senjata.

Sebelumnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan akan ada "konsekuensi" jika Hamas tidak menerima proposal tersebut.

"Mulai pagi ini, semua barang dan pasokan ke Jalur Gaza akan ditangguhkan," kata kantor Netanyahu dalam pernyataan resminya, mengutip AFP.

"Israel tidak akan menerima gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami. Jika Hamas tetap menolak, akan ada konsekuensi lain."

Hamas: Israel Lakukan Pemerasan

Sejumlah sandera yang ditahan di Gaza sejak serangan mematikan 7 Oktober 2023, dibebaskan oleh militan Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel di Deir Al-Bala Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Sejumlah sandera yang ditahan di Gaza sejak serangan mematikan 7 Oktober 2023, dibebaskan oleh militan Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel di Deir Al-Bala Foto: Hatem Khaled/REUTERS

Hamas mengecam kebijakan Israel sebagai bentuk "pemerasan murahan" dan "kudeta" terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Dalam pernyataan yang dikutip Al Jazeera, Hamas menyebut tindakan Israel sebagai "kejahatan perang" dan meminta para mediator menekan Israel untuk mencabut blokade.

Sebelumnya, Israel mengajukan proposal baru yang mengubah kesepakatan gencatan senjata Januari lalu.

Dalam usulan tersebut, gencatan senjata diperpanjang hingga Ramadan dengan syarat Hamas membebaskan setengah dari sandera yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Blokade sebagai Alat Tekanan

Netanyahu bersama Itamar Ben Gvir. Foto: Maya Alleruzzo / POOL / AFP
Netanyahu bersama Itamar Ben Gvir. Foto: Maya Alleruzzo / POOL / AFP

Keputusan Netanyahu muncul setelah desakan internal untuk menekan Hamas lebih jauh.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang selama ini menentang bantuan ke Gaza, menyambut baik kebijakan ini.

"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," tulis Ben-Gvir di X.

"Sekarang saatnya membuka gerbang neraka, memutus listrik dan air, serta kembali berperang. Tidak hanya membebaskan setengah sandera, tapi mengikuti ultimatum Presiden Trump—semua sandera segera dibebaskan, atau Gaza menghadapi konsekuensi penuh."

Media files:
01jk26ff03r49m9dv6mttmp45s.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar