Asleigh Plumptre, pemain Al Ittihad Women, memberi tanggapan soal ketiadaan kompetisi sepak bola wanita di Indonesia . Menurutnya kehadiran liga sangat penting untuk membentuk tim nasional yang kuat.
Dalam wawancara eksklusif dengan kumparan, pemain Timnas Wanita Nigeria itu memaparkan sejumlah aspek mengapa kehadiran kompetisi sepak bola wanita sangat penting. Menurutnya, setiap pesepak bola harus bermain secara rutin dalam kompetisi guna mengasah kemampuan serta mentalnya di lapangan.
"Menurut saya (liga wanita) itu sangat penting. Kalau kita lihat di berbagai negara, tim-tim yang paling sukses biasanya karena ada banyak investasi pada liga. Banyak pemain internasional, termasuk saya, memulainya dari sana," tutur Plumptre di lapangan latihan Al Ittihad, Kamis (11/9).
"Bahkan ada yang sudah bisa mulai bermain sejak usia empat tahun. Bayangkan kalau sejak usia itu sudah mendapatkan pelatihan rutin dan pengembangan yang konsisten setiap minggu, ditambah adanya organisasi yang baik serta pertandingan rutin setiap akhir pekan."
"Itu sangat besar pengaruhnya, karena saat masih muda yang paling penting adalah konsistensi: sering menyentuh bola, bertemu berbagai pelatih, bermain dengan banyak orang berbeda, dan mendapat menit bermain secara terus-menerus. Jadi menurut saya, kuncinya adalah kesempatan. Kesempatan bagi anak perempuan untuk bisa bermain, dan itu hadir lewat liga," sambung eks-pemain Leicester City tersebut.
Bek Nigeria Ashleigh Plumptre saat pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia Wanita Australia dan Selandia Baru 2023 antara Irlandia dan Nigeria di Stadion Brisbane di Brisbane pada 31 Juli 2023. Foto: Patrick Hamilton / AFP
Lebih lanjut, bek yang mengantongi 25 caps bersama Nigeria itu menyebut percuma jika pemain banyak latihan namun tak diterapkan dalam sebuah kompetisi. Sebab, kompetisi seperti liga mampu menciptakan pemain-pemain berbakat yang bisa bersaing di level internasional.
Klub atau federasi tentu akan membutuhkan investasi yang besar untuk membentuk liga sepak bola wanita. Tapi, kata Plumptre, kehadiran liga akan berdampak besar pada kemampuan pemain dan menjadikan tim nasional yang kuat.
"Iya, (liga wanita) seratus persen penting. Karena kita bisa berlatih sebanyak apa pun, tapi pada akhirnya tujuan dari latihan adalah untuk bertanding. Jadi kita butuh pertandingan yang konsisten dalam lingkungan yang aman, mudah diakses sebanyak mungkin oleh anak perempuan," tutur Plumptre.
"Memang dibutuhkan investasi besar dan organisasi yang rapi, tapi kalau itu sudah ada, biasanya itulah jalur yang dilalui sebagian besar pemain internasional senior," imbuhnya kemudian.
Bek Nigeria Ashleigh Plumptre saat pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia Wanita Australia dan Selandia Baru 2023 antara Irlandia dan Nigeria di Stadion Brisbane di Brisbane pada 31 Juli 2023. Foto: Patrick Hamilton / AFP
Pesan untuk Pesepak Bola Wanita Indonesia
Asleigh Plumptre juga mengirim pesan bagi anak-anak perempuan di Indonesia yang ingin menjadi pesepak bola. Plumptre menyebut dua hal yang harus dimiliki: mimpi besar dan panutan yang baik.
Kendati Indonesia masih belum memiliki liga, Plumptre memotivasi agar pesepak bola wanita muda di Indonesia untuk terus punya mimpi besar di "Si Kulit Bundar".
"Saya ingin mendorong banyak anak perempuan untuk terus bermimpi. Saya paham betul pentingnya punya sosok panutan, tapi pada akhirnya setiap anak perempuan punya pengalaman dan mimpi masing-masing dalam sepak bola. Karena itu, penting sekali untuk mendengarkan diri sendiri, mengabaikan suara-suara dari luar, dan tetap fokus pada apa yang membuat kita jatuh cinta dengan olahraga ini sejak awal," pesan Plumptre untuk pesepak bola wanita di Indonesia.
"Memang akan ada banyak tekanan, apalagi saat kita bermain lebih sering dan naik ke level yang lebih tinggi. Tapi yang terpenting adalah berani menapaki perjalanan kita sendiri," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar