Search This Blog

Anak Minta Buka Puasa di Jam Kritis Dekat Magrib, Harus Bagaimana?

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Anak Minta Buka Puasa di Jam Kritis Dekat Magrib, Harus Bagaimana?
Mar 9th 2025, 11:25, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Anak Minta Buka Puasa di Jam Kritis Dekat Magrib, Harus Bagaimana? Foto: Shutterstock
Anak Minta Buka Puasa di Jam Kritis Dekat Magrib, Harus Bagaimana? Foto: Shutterstock

Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi orang tua saat mengajarkan anak puasa di bulan Ramadan. Salah satunya adalah bagaimana caranya memastikan anak bisa menahan lapar dan hausnya.

Ya Moms, kemampuan anak-anak untuk menahan lapar dan haus tentu saja tak sebaik orang dewasa. Sehingga tak jarang, mereka akan mengeluh lapar serta haus. Bahkan terkadang, orang tua mungkin juga bingung mengambil keputusan saat anak merengek lapar dan haus, padahal sebentar lagi datang waktu Magrib.

"Jam-jam Menjelang magrib memang jam-jam kritis bagi anak yang baru mulai belajar puasa," ujar Psikolog Pendidikan Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, kepada kumparan, Rabu 5/3.

Lantas, apa yang harus dilakukan apabila mengalami hal ini?

Berikut, beberapa tips yang bisa dicoba kalau anak minta buka puasa menjelang waktu Magrib:

Cara Mengatasi Anak Rewel di 'Jam Kritis' saat Belajar Puasa

1. Ajak Anak Melakukan Aktivitas yang Menarik Minatnya

Ilustrasi anak bermain dengan ibu. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak bermain dengan ibu. Foto: Shutterstock

Orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang menarik minatnya, tetapi tidak terlalu menguras energi. Misalnya dengan bermain kartu, main tebak-tebakan, menggambar, dan sebagainya. Dengan begitu perhatian anak untuk berbuka puasa bisa teralihkan, Moms.

2. Libatkan Anak saat Persiapan Berbuka Puasa

Anda juga dapat mencoba melibatkan anak untuk persiapan berbuka puasa. Aktivitas ini mungkin bisa membuatnya jadi lebih fokus, dan melupakan rasa laparnya.

''Misalnya, untuk berburu takjil atau menyiapkan piring-piring dan menuang air ke dalam gelas, dan sebagainya,'' kata Orissa kepada kumparanMOM, Rabu (5/3).

Ilustrasi buka puasa bersama anak dan keluarga. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi buka puasa bersama anak dan keluarga. Foto: Shutter Stock

3. Berikan Semangat atau Kata-kata Motivasi

Kata-kata positif dari orang tua juga bisa jadi penyemangat anak. Orang tua misalnya bisa mengatakan "Wah sudah 10 jam nih puasanya, tinggal 2 jam lagi, pasti bisa!" atau "Kita mulai hitung mundur yuk, berapa lama lagi sih sebelum azan". Anda juga dapat menggunakan visual timer yang bisa membantu dan memudahkan anak untuk menunggu.

4.Gunakan Teknik Bertahap

Selanjutnya, orang tua juga bisa mengajak anak untuk berkumur atau mencuci muka supaya lebih segar tanpa benar-benar berbuka puasa.

5. Tetap Tenang dan Fleksibel

Ilustrasi belajar masak bersama anak. Foto: Shutterstock
Ilustrasi belajar masak bersama anak. Foto: Shutterstock

Yang terakhir dan paling penting, pastikan orang tua tetap tenang dan fleksibel karena sebenarnya anak juga belum wajib untuk puasa penuh hingga akhir balig. Sehingga untuk anak--terutama yang masih kecil, jika sudah benar-benar lemas atau tidak tahan, maka izinkan saja untuk berbuka lebih awal.

"Yang paling penting adalah anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan melihat bahwa beribadah puasa itu sesuatu yang menyenangkan dan bisa dilakukan sebagai kegiatan keluarga bersama-sama. Jangan sampai dipaksakan, supaya mereka mau mencoba lagi di lain waktu," tutup Orissa.

Media files:
01j8emzajm848s61z5as651km8.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar