Search This Blog

PHRI Prediksi Okupansi Hotel Libur Nataru 2024 Turun 10% Dibanding Tahun Lalu

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
PHRI Prediksi Okupansi Hotel Libur Nataru 2024 Turun 10% Dibanding Tahun Lalu
Nov 22nd 2024, 11:03, by Gitario Vista Inasis, kumparanTRAVEL

Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 turun 10 persen, dibandingkan tahun lalu.

Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, mengatakan hal ini terjadi jika melihat situasi yang terjadi sekarang ini.

"Jadi kalau kita bicara okupansi, mungkin akan antara 10 persenanlah di bawah tahun lalu, kemungkinannya seperti itu. Kalau kita lihat situasi yang seperti ini," kata Hariyadi, seperti dikutip dari Antara.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani saat konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (12/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani saat konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (12/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Menurut pengamatan PHRI, hingga tanggal 19 November 2024, tren pemesanan kamar hotel cenderung lebih lambat dari tahun lalu. Meski demikian, pada hotel-hotel yang jadi pilihan favorit wisatawan lajunya lebih stabil, misalnya seperti hotel yang berada di kawasan yang disukai wisatawa, seperti Malioboro di Yogyakarta.

"Sebagai bentuk antisipasi memang kami mencoba untuk membuat paket-paket Natal dan Tahun Baru yang lebih kompetitif lagi. Dari harga, atraksinya, keuntungannya dan sebagainya kita lakukan, tapi nanti akan terlihat (situasinya) mulai 1 Desember," kata Hariyadi.

Penyebab Penurunan Okupansi Hotel

Ilustrasi menutup tirai kamar hotel. Foto: Quality Stock Arts/Shutterstock
Ilustrasi menutup tirai kamar hotel. Foto: Quality Stock Arts/Shutterstock

Hariyadi menambahkan, penyebab penurunan okupansi hotel tersebut disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat. Berdasarkan angka, rata-rata okupansi pada periode libur Nataru diprediksi turun jadi 45 persen dibanding tahun lalu secara nasional.

Faktor lain yang diduga menjadi penyebab dari turunnya okupansi hotel, yakni maraknya kasus judi online (judol) yang sedang terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan dari hasil analisa PHRI, judi online berdampak buruk pada mata rantai sektor perhotelan dan restoran secara luas.

"Judi online itu dampaknya memang sangat signifikan, jadi berpengaruh secara luas pada mata rantainya. Ini kan (masalah) yang terkenal di masyarakat menengah ke bawah. Kita berharap pemerintah serius untuk memberantas judi online ini," pungkas Hariyadi.

Media files:
01hs560mdgzn5r35azsbsjwmjb.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar