Search This Blog

Taylor Swift Batalkan 3 Konser di Austria karena Adanya Rencana Serangan Teroris

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Taylor Swift Batalkan 3 Konser di Austria karena Adanya Rencana Serangan Teroris
Aug 9th 2024, 22:00, by ananda amelia, kumparanWOMAN

Taylor Swift menghadiri Grammy Awards ke-66 di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Minggu (4/2/2024). Foto: Mario Anzuoni/REUTERS
Taylor Swift menghadiri Grammy Awards ke-66 di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Minggu (4/2/2024). Foto: Mario Anzuoni/REUTERS

Taylor Swift batal tiga konser di Wina, Austria akibat adanya dugaan rencana serangan teroris.

Menurut Associated Press seperti yang dikutip dari InStyle, tim dari Taylor Swift membatalkan tiga konser di Stadion Ernst Happel setelah penyidik mengungkap adanya rencana serangan yang melibatkan zat kimia.

"Dengan konfirmasi dari pejabat pemerintah mengenai rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang," kata pihak penyelenggara konser, Barracuda Music, dalam sebuah postingan online.

Imbas dibatalkannya konser Taylor Swift

Taylor Swift di The Eras Tour. Foto: SUZANNE CORDEIRO / AFP
Taylor Swift di The Eras Tour. Foto: SUZANNE CORDEIRO / AFP

Barracuda Music juga menyampaikan bahwa semua tiket yang terjual akan dikembalikan secara otomatis dalam kurun waktu 10 hari kerja.

Batalnya Eras Tour ini memicu berbagai dampak yang buruk. Mulai dari kerugian besar dari sisi bisnis, hingga rasa kecewa yang dialami oleh penggemar. Salah satu penggemar tersebut adalah Vanessa Szombathelyi.

Vanessa (24), yang baru kali dapat kesempatan menonton konser Taylor Swift, rela terbang dari Irlandia ke Hungaria, tempat ia dan sahabatnya berencana untuk berkendara melintasi perbatasan ke Wina untuk menonton konser. Namun, saat semuanya dibatalkan, ia merasa sangat kecewa.

"Saya merasakan emosi yang campur aduk, mulai dari menangis hingga marah," ungkap Vanessa seperti yang dilansir CNN.

Terduga pelaku adalah 3 orang remaja

Ilustrasi terpidana di penjara. Foto: Getty Images
Ilustrasi terpidana di penjara. Foto: Getty Images

Terduga pelaku terdiri dari 3 orang, yang semuanya masih berusia remaja, yakni 19, 17 dan 15 tahun. Saat ini, mereka bertiga tengah berada di tahap pemeriksaan oleh pihak berwajib.

Adapun zat kimia dan alat peledak juga ditemukan di rumah remaja yang berusia 19 tahun. Tak hanya zat kimia dan alat peledak, telah ditemukan juga sejumlah materi propaganda ISIS, uang palsu senilai 21.000 euro atau sekitar Rp 300 jutaan, parang, pisau, hingga steroid anabolik.

Media files:
01hnvhp1nxrmp48k75ra3t6jme.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar