Apr 28th 2024, 10:02, by Sinar Utami, kumparanBISNIS
Perusahaan telekomunikasi Axiata Group Bhd (EXCL) dan konglomerasi Sinar Mas Group melalui PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dikabarkan akan melanjutkan rencana aksi merger operasi bisnis telekomunikasi mereka di Indonesia.
Mengutip Reuters, Minggu (28/4) keduanya berencana menggabungkan XL Axiata dan Sinar Mas Group (pemilik Smartfren) menjadi satu entitas senilai USD 3,5 miliar atau setara dengan Rp 56,73 triliun (asumsi kurs Rp 16.210 per dolar AS).
Saat ini keduanya sedang mendiskusikan struktur kesepakatan yang dapat melibatkan campuran uang tunai dan saham. Meski demikian, tidak ada jaminan bahwa Axiata dan Sinar Mas yang berbasis di Kuala Lumpur akan melanjutkan penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren Telecom.
Menurut sumber Reuters, kesepakatan tidak mengikat mungkin akan tercapai dalam beberapa bulan mendatang, sehingga kemungkinan akan ada proses negosiasi dan due diligence.
Menanggapi kabar tersebut, XL Axiata menyatakan bahwa konsolidasi apa pun akan bermanfaat secara keseluruhan bagi industri dan konsumen di Indonesia.
"XL Axiata selalu terbuka untuk menjajaki berbagai kemungkinan untuk melakukan konsolidasi dengan pihak-pihak terkait," kata juru bicara XL Axiata.
"Keputusan ada di tangan pemegang saham dan bukan di tangan manajemen. Sejauh ini belum ada arahan atau informasi mengenai hal itu," sambungnya.
Sementara itu, pihak FREN mengatakan, perseroan tidak memiliki dan/atau mengetahui informasi apa pun terkait dengan merger tersebut.
"Perseroan sampaikan bahwa hingga saat ini tidak ada hal material yang dapat mempengaruhi keputusan pemegang saham atau harga saham yang dapat diumumkan Perseroan kepada OJK, BEI, dan publik," tulis Direktur FREN, Antony Susilo dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Minggu (28/4).
Ia juga menegaskan, hingga saat ini tidak terdapat informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
"Selanjutnya, apabila terdapat kejadian/informasi penting terkait perseroan, perseroan akan menyampaikan informasi tersebut kepada OJK, BEI dan publik sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," tandas Antony.
Adapun aksi konsolidasi di industri telekomunikasi Indonesia terakhir dilakukan oleh Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia. Keduanya resmi merger menjadi Indosat Ooredoo Hutchison pada Januari 2022 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar