Mar 9th 2025, 12:38, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Seorang pria memanjat Big Ben, atau Menara Elizabeth. Ia membawa bendera Palestina, pada Sabtu (8/3). Foto: Ben STANSALL / AFP
Seorang pria yang memanjat Big Ben di London sambil mengibarkan bendera Palestina akhirnya ditangkap setelah menghabiskan 17 jam di kaki menara.
Polisi London mengonfirmasi bahwa pria itu turun menjelang tengah malam, Minggu (9/3), sebelum dibawa ke petugas yang telah bersiaga sejak pagi.
Insiden bermula pada Sabtu pagi (8/3) ketika pria itu memanjat Menara Elizabeth, yang lebih dikenal dengan lonceng ikoniknya, Big Ben.
Seorang pria yang memegang bendera Palestina memanjat Menara Elizabeth, yang dikenal sebagai Big Ben, di samping Gedung Parlemen, di London, Inggris, 8 Maret 2025. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Ia melambaikan bendera Palestina dan meneriakkan "Bebaskan Palestina" sambil menyandar di bagian tepi menara.
Aksi itu memicu penutupan Jembatan Westminster dan kawasan sekitar Gedung Parlemen.
Tur parlemen dibatalkan, sementara polisi, paramedis, dan pemadam kebakaran bersiaga untuk memastikan keselamatannya.
Negosiator berulang kali mencoba membujuknya turun, bahkan menaiki lift truk pemadam kebakaran dan menggunakan megafon.
Namun, dalam rekaman yang beredar di media sosial, pria itu menolak, mengatakan, "Saya akan turun dengan cara saya sendiri."
Jurnalis AFP yang berada di lokasi melaporkan pria itu tampak berdarah di bagian kaki. Suhu yang turun di malam hari juga menjadi kekhawatiran.
"Ada cukup banyak darah," ujar salah satu negosiator melalui megafon, memperingatkan bahwa pakaian pria itu tidak cukup melindunginya dari dingin.
Kerumunan berkumpul di balik barikade polisi sambil meneriakkan dukungan.
"Bebaskan Palestina!" dan "Anda adalah pahlawan!" terdengar di antara mereka yang menyaksikan dari bawah.
Anggota parlemen Konservatif Ben Obese-Jecty mempertanyakan bagaimana pria itu bisa memanjat tanpa terdeteksi.
"Setiap hari saya melihat puluhan polisi bersenjata berpatroli di kompleks parlemen. Di mana mereka hari ini?" tulisnya di X.
Polisi akhirnya membuka kembali akses ke Westminster setelah pria itu ditangkap.
Aksi Pro-Palestina di Skotlandia
Pada Jumat malam (7/3), kelompok pro-Palestina juga melakukan aksi di resor golf milik Donald Trump di Skotlandia.
Mereka menyemprotkan tulisan "GAZA BUKAN UNTUK DIJUAL" dengan huruf putih besar di halaman utama.
Kelompok Aksi Palestina menyebut aksi ini sebagai respons terhadap kebijakan AS terkait Gaza. Kepolisian Skotlandia menyatakan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar