Mar 3rd 2024, 18:07, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merespons isu keterlibatan Istana Negara dalam mengintervensi hasil pemilu untuk meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Anomali suara perolehan 400 ribu suara PSI diketahui secara tiba-tiba dalam beberapa hari terakhir.
Anggota Komisioner KPU, Idham Holik mengatakan, pelaksanaan pemilu dari pemungutan hingga rekapitulasi suara itu melibatkan banyak pihak di dalamnya. Ia mengeklaim pemilu sudah berjalan dengan baik.
"Pelaksanaan pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara itu melibatkan banyak pihak, melibatkan banyak KPPS yang telah menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat baik sampai dini hari, ya," ujar Idham kepada wartawan di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (3/3).
Idham tak menjawab isu itu secara gamblang. Ia menyebut, pelaksanaan pemilu melibatkan saksi secara terbuka dan tanpa tekanan.
"Dan melibatkan saksi, itu kan secara terbuka. Nah nanti bisa dinilai seperti apa itu. Dan kami meyakini rekan-rekan bekerja dalam suasana kebebasan dan keterbukaan," ucap Idham.
Idham menegaskan bahwa dalam proses pemilu tidak hanya melibatkan KPU, tapi juga melibatkan Bawaslu sebagai pengawasnya.
"Karena dalam penyelenggaraan pemilu tidak hanya KPU sebagai penyelenggara, tetapi juga ada Bawaslu dan bahkan dalam Undang-Undang pemilu ada yang namanya pemantau pendaftar," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar