Mar 17th 2024, 11:27, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Bank sentral Malaysia mengatakan bahwa Google telah salah mengutip nilai tukar Ringgit. Hal tersebut dinilai meremehkan mata uang Ringgit terhadap terhadap dolar.
Berdasarkan laporan Reuters, protes bank sentral Malaysia tersebut diungkapkan pada Sabtu kemarin (16/3). Pihak bank sentral Malaysia akan meminta penjelasan dari raksasa teknologi tersebut.
Ringgit yang bulan lalu turun ke level terendah dalam 26 tahun, telah melemah sekitar 2,44 persen pada tahun ini. Bank Negara Malaysia (BNM) mengatakan mata uang tersebut undervalued dan tidak mencerminkan fundamental ekonomi Malaysia yang positif.
Bank mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Google Alphabet Inc (GOOGL.O), membuka tab baru menerbitkan informasi yang "tidak akurat" pada hari Jumat dan juga melakukannya pada 6 Februari.
"Karena ini adalah kesalahan pelaporan yang kedua kalinya, BNM akan menghubungi Google untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana pelaporan yang tidak akurat itu terjadi dan tindakan perbaikan yang diambil mengingat masalah ini berulang yang menimpa Malaysia dan negara lain dalam beberapa bulan terakhir," kata BNM dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu tidak menjelaskan lebih lanjut. Google tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar di luar jam kerja AS.
Google mengutip ringgit pada 4,98 terhadap dolar pada hari Jumat, kata BNM. Sedangkan level terlemah mata uang Malaysia berdasarkan data resmi adalah 4,7075.
BNM mengutip ringgit pada 4,7015 pada pukul 9 pagi dan 4,7045 pada pukul 5 sore di pasar antar bank dalam negeri. Sebagai perbandingan, data LSEG yang digunakan oleh banyak pelaku pasar internasional mengutip penutupan hari Jumat sebesar 4,7020.
Gubernur BNM Abdul Rasheed Ghaffour mengatakan pekan lalu pemerintah Malaysia dan bank sentral mengambil tindakan terkoordinasi untuk lebih meningkatkan aliran ke pasar valuta asing guna memastikan ringgit tetap stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar