PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI menginginkan semakin banyak UMKM yang bisa bersaing di pasar global. Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto, mengungkapkan salah satu upayanya dengan menggelar UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR untuk memperkenalkan keunikan UMKM dan produk nasabah.
Ajang tersebut menjadi salah satu langkah konkret BRI sebagai lembaga keuangan yang turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia.
"Kami tentu melihat adanya peluang besar bagi produk Indonesia untuk masuk ke pasar global. Hasil karya anak bangsa dinilai memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk dari negara-negara lain. Kami berharap kisah Hexagon dan UMKM lain yang berhasil go global dapat menjadi cerita inspiratif dan diikuti oleh pelaku UMKM lainnya di Indonesia," ungkap Amam.
Salah satu pelaku UMKM binaan BRI adalah Hexagon, yaitu produsen brand aksesoris asal Jakarta. Hexagon memiliki keunikan, di mana aksesoris yang dihasilkan umumnya terbuat bahan recycle baik kayu, plastik, panel dan polymer clay. Dengan berbagai kerativitas yang dilakukan, bahan-bahan dasar tersebut kemudian diolah menjadi gelang, kalung, anting, jam tangan atau aksesoris dan produk fesyen lainnya.
Zara Tentriabeng, pemilik sekaligus Creative Director Hexagon mengungkapkan bahwa sejak didirikan tahun 2014, pihaknya melakukan berbagai alternatif pemasaran produk baik melalui platform digital maupun aktif dalam berbagai pameran dan bazaar.
Dalam kegiatan pameran, Hexagon merupakan salah satu pelaku UMKM yang telah dilibatkan BRI dalam ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR sejak tahun 2021 dan telah lolos kurasi untuk mengikuti BRILIANPRENEUR yang akan diselenggarakan pada 7-10 Desember 2023 mendatang.
BRILIANPRENEUR merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan BRI, dimana seluruh rangkaian acara ini melibatkan UMKM untuk meningkatkan promosi kepada masyarakat sehingga diharapkan dapat berdampak pada peningkatan penjualan produk-produk mereka.
"Saya harus akui, kuratornya bagus banget, display-nya rapih, flow-nya juga rapih sama seperti pameran di Milan, Italia. Dari pihak BRI juga relasinya sangat baik. Setelah event, masih ada kelanjutannya, misalnya nama kita di-share ke pembeli dari luar negeri. Hal ini tentu sangat membantu," kata Zara, alumni S2 dari Politecnico di Milano bidang Fashion Conception ini.
Bagi Zara, BRILIANPRENEUR membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk menyasar pasar internasional. Meskipun Hexagon sudah menjajal pasar Italia sejak awal berdiri, kegiatan pameran-pameran yang diikuti bisa membantu memperluas pasar ke negara lain atau konsumen baru.
"Saya memiliki hubungan yang baik dengan dosen ketika berkuliah di Italia. Oleh karena itu, ketika awal berdiri saya ditawari untuk memamerkan produk Hexagon di Milan Design Week. Pasar di sana suka banget sama yang kayu-kayu recycle. Sampai sekarang masih jalan karena lumayan repeat order. Sekarang produk Hexagon kami kirim juga ke Queensland dan Victoria di Australia," ujarnya.
Zara berharap ke depan BRI selaku bank pelopor UMKM dapat melanjutkan dan terus mengembangkan program BRILIANPRENEUR agar pelaku usaha seperti dirinya termotivasi untuk terus memperbesar usahanya.
"Pelaku UMKM sangat banyak di Indonesia, saya sudah sering juga pameran di luar, saya bisa bilang barang di Indonesia itu tidak kalah bagus. Oleh karena itu pelaku UMKM yang masih muda-muda bisa lebih diangkat lagi," jelas Zara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar