Search This Blog

Foto: Menghidupkan Kembali Lokomotif Mak Itam untuk Pariwisata di Sawahlunto

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Foto: Menghidupkan Kembali Lokomotif Mak Itam untuk Pariwisata di Sawahlunto
Feb 11th 2023, 16:37, by Aditia Noviansyah, kumparanTRAVEL

Lokomotif Mak Itam berjalan melintasi permukiman di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Lokomotif Uap seri E 1060 dengan julukan Mak Itam merupakan generasi lokomotif uap buatan Jerman di masa akhir kejayaannya, yakni tahun 1965-1966. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Semasa masih beroperasional mengangkut batubara terbaik dari Sawahlunto, lokomotif itu memiliki kemampuan menaiki jalur rel menanjak yang ditopang dengan gerigi khusus. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Pada tahun 1992, Mak Itam mulai tidak beroperasi seiring tutupnya perusahaan Batubara Ombilin. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Mak Itam pun dibawa ke Ambarawa pada tahun 1996. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Namun, saat Pemkot Sawahlunto sedang giat-giatnya mempromosikan Pariwisata mewujudkan Kota Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, pada tahun 2008 Mak Itam kembali dioperasikan untuk umum pada tanggal 1 Maret 2009, dengan membawa gerbong kereta yang terbuat dari kayu buatan Belanda tahun 1921. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Mak Itam melayani wisatawan dengan rute Stasiun Kereta Api Sawahlunto di Kampung Teleng (Pusat Kota) menuju Stasiun Kereta Api di Muarokalaban. Kendati demikian, usia tidak bisa berdusta. Mak Itam yang tidak muda lagi, hanya bisa tertidur panjang di kandangnya yang sekaligus sebagai Museum Kereta Api. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Lokomotif Uap seri E 1060 dengan julukan Mak Itam merupakan generasi lokomotif uap buatan Jerman di masa akhir kejayaannya, yakni tahun 1965-1966.

Semasa masih beroperasi mengangkut batu bara terbaik dari Sawahlunto, lokomotif itu memiliki kemampuan menaiki jalur rel menanjak yang ditopang dengan gerigi khusus.

Pada tahun 1992, Mak Itam mulai tidak beroperasi seiring tutupnya perusahaan Batubara Ombilin. Mak Itam pun dibawa ke Ambarawa pada tahun 1996.

Kini Mak Itam melayani wisatawan dengan rute Stasiun Kereta Api Sawahlunto di Kampung Teleng (Pusat Kota) menuju Stasiun Kereta Api di Muarokalaban Kendati demikian, usia tidak bisa berdusta. Mak Itam yang tidak muda lagi, hanya bisa tertidur panjang di kandangnya yang sekaligus sebagai Museum Kereta Api.

Suku Cadang Sulit Dicari

Tahun 2015, Mak Itam rusak. Suku cadangnya pun sulit dicari dan harganya yang mahal. Hingga akhirnya PT KAI mengakali mengganti suku cadang dengan membuat sendiri di bengkel bubut. Namun upaya tersebut tidak juga bisa membuat Mak Itam mampu berjalan jauh.

PT KAI harus mendatangkan Tim Ahli Perbaikan Lokomotif Uap dari Museum Kereta Api Ambarawa untuk dapat menangani kerusakan pada lokomotif bersejarah tersebut.

Melalui koordinasi dan komunikasi yang baik, KAI berhasil menyelesaikan perbaikan ini lebih awal dari target semula di Januari 2023 dalam rangka pengoperasian kembali Mak Itam pada 20 Desember 2022.

Pengoperasian kembali Mak Itam tersebut terlaksana setelah adanya kolaborasi antar BUMN yaitu KAI, Biofarma, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia. Di samping itu ada pula Injourney yang berperan sebagai Ketua Project Management Office BUMN untuk Pariwisata Sumatera Barat. Pengoperasian KA Wisata ini sebagai upaya meningkatkan pariwisata di Sumatera Barat khususnya di Sawahlunto.

Lokomotif Mak Itam dilihat dari jendela gerbong saat uji coba di Stasiun Kereta Api Muaro Kalaban Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Lokomotif Mak Itam dilihat dari jendela gerbong saat uji coba di Stasiun Kereta Api Muaro Kalaban Sawahlunto, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Media files:
01grzth4ybej1vtx806rfj69jf.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar