Feb 11th 2023, 16:37, by Aditia Noviansyah, kumparanTRAVEL
Lokomotif Uap seri E 1060 dengan julukan Mak Itam merupakan generasi lokomotif uap buatan Jerman di masa akhir kejayaannya, yakni tahun 1965-1966.
Semasa masih beroperasi mengangkut batu bara terbaik dari Sawahlunto, lokomotif itu memiliki kemampuan menaiki jalur rel menanjak yang ditopang dengan gerigi khusus.
Pada tahun 1992, Mak Itam mulai tidak beroperasi seiring tutupnya perusahaan Batubara Ombilin. Mak Itam pun dibawa ke Ambarawa pada tahun 1996.
Kini Mak Itam melayani wisatawan dengan rute Stasiun Kereta Api Sawahlunto di Kampung Teleng (Pusat Kota) menuju Stasiun Kereta Api di Muarokalaban Kendati demikian, usia tidak bisa berdusta. Mak Itam yang tidak muda lagi, hanya bisa tertidur panjang di kandangnya yang sekaligus sebagai Museum Kereta Api.
Suku Cadang Sulit Dicari
Tahun 2015, Mak Itam rusak. Suku cadangnya pun sulit dicari dan harganya yang mahal. Hingga akhirnya PT KAI mengakali mengganti suku cadang dengan membuat sendiri di bengkel bubut. Namun upaya tersebut tidak juga bisa membuat Mak Itam mampu berjalan jauh.
PT KAI harus mendatangkan Tim Ahli Perbaikan Lokomotif Uap dari Museum Kereta Api Ambarawa untuk dapat menangani kerusakan pada lokomotif bersejarah tersebut.
Melalui koordinasi dan komunikasi yang baik, KAI berhasil menyelesaikan perbaikan ini lebih awal dari target semula di Januari 2023 dalam rangka pengoperasian kembali Mak Itam pada 20 Desember 2022.
Pengoperasian kembali Mak Itam tersebut terlaksana setelah adanya kolaborasi antar BUMN yaitu KAI, Biofarma, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia. Di samping itu ada pula Injourney yang berperan sebagai Ketua Project Management Office BUMN untuk Pariwisata Sumatera Barat. Pengoperasian KA Wisata ini sebagai upaya meningkatkan pariwisata di Sumatera Barat khususnya di Sawahlunto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar