Feb 11th 2023, 16:46, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan Presiden Jokowi telah meminta untuk menata kembali tata ruang di kawasan industri sektor hilirisasi mineral, khususnya di pertambangan nikel.
Airlangga menyebutkan, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia yang mencapai 21 juta ton per tahun atau 22 persen dari produksi global yang mencapai 94 juta ton. Pada 2022, ekspor nikel meningkat 365 persen dibandingkan tahun 2021.
"Tentu ada PR yang harus dilakukan, satu hal arahan Pak Presiden, kota-kota di sekitar kawasan industri ini harus ditata tata ruangnya, karena infrastrukturnya menjadi tidak berimbang, infrastruktur di kawasan dan di luar kawasan industri," kata Airlangga saat groundbreaking Proyek IGP Morowali di Sambalagi, Jumat (10/2).
Dia menuturkan, Jokowi meminta Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa untuk menyelesaikan 40 kota yang percepatan infrastrukturnya tidak secepat pembangunan hilirisasi mineral, salah satunya Morowali.
Tata kelola tersebut mencakup pengelolaan sampah, irigasi, air kotoran, klaster wilayah seperti kawasan penginapan dan restoran, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.
"Ini belum terlambat. Ini harus didorong dan saya yakin para industri siap bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pengembangan studi agar industri dan wilayahnya berkembang," ujar Airlangga.
Selain itu, perbaikan tata ruang ini juga terkait dengan kondisi kesehatan dan kemiskinan masyarakat. Airlangga menyebutkan jangan sampai pertumbuhan industri pesat, tetapi tingkat kemiskinan masih tinggi.
"Untuk masyarakat saya minta memperoleh multiplier effect dari kegiatan ini," ungkap Airlangga.
Airlangga Harap Industri di Morowali Serap Banyak Tenaga Kerja
Salah satu kontribusi perusahaan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar yakni melalui pembukaan lapangan pekerjaan di pabrik pengolahan mineral atau smelter.
PT Vale Indonesia Tbk menjadi salah satu perusahaan yang mengembangkan hilirisasi nikel terintegrasi di Morowali. Proyek Indonesia Growth Project (IGP) Morowali diperkirakan akan menyerap 12-15 ribu tenaga kerja pada puncak konstruksi.
"Kami harap masyarakat bisa terlibat dalam ekosistem pengembangan industri yang ada di Morowali ini. Kita diuntungkan dengan punya pengalaman dari proyek sebelah yang sudah berjalan dan perbaikan-perbaikan diharapkan bisa dilakukan," pungkas Airlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar