Apr 23rd 2023, 05:57, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Kabar mengenai kantor akuntan publik terbesar di dunia, Deloitte, yang melakukan PHK ribuan karyawan menjadi kabar yang paling banyak dibaca sepanjang Sabtu (22/4).
Berita lainnya yang juga paling banyak dibaca adalah Direktur Jenderal Pajak, Surya Utomo, yang meminta maaf kepada wajib pajak. Berikut berita populer di kumparanBisnis:
Kantor Akuntan Publik Terbesar Dunia, Deloitte, Bakal PHK 1.200 Karyawan
Deloitte, kantor akuntan asal Amerika Serikat, akan melakukan putus hubungan kerja (PHK) pada sekitar 1.200 karyawan atau 1,5 persen dari total tenaga kerjanya.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (22/4), pemangkasan karyawan kantor akuntan itu dipengaruhi oleh penurunan aktivitas merger. Selain Deloitte, jasa audit besar lainnya, Ernst & Young, juga mengumumkan telah memangkas 5 persen tenaga kerjanya di AS pada pekan ini.
"Bisnis AS kami terus mengalami permintaan klien yang kuat. Karena pertumbuhan dalam praktik tertentu moderat, kami mengambil tindakan personel yang sederhana jika diperlukan," kata Deloitte.
Sejumlah perusahaan keuangan telah melakukan PHK dalam beberapa bulan terakhir, termasuk bank-bank besar yang ada di Wall Street, manajer aset, bahkan fintech. Pemangkasan karyawan dilakukan sebagai imbas dari kondisi ekonomi makro yang bergejolak dan menurunkan permintaan bisnis.
Deloitte adalah bagian dari firma akuntansi yang masuk Big Four atau empat perusahaan besar, mencakup EY, KPMG, dan PricewaterhouseCoopers (PwC).
Dirjen Pajak di Hari Lebaran: Mohon Dibukakan Pintu Maaf Selebar-lebarnya
Direktur Jenderal atau Dirjen Pajak, Suryo Utomo, meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya para wajib pajak. Hal tersebut dilakukan Suryo dalam rangka merayakan Lebaran atau Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Di hari Lebaran ini, kami memohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya, apabila dalam menjalankan tugas kami dalam layanan perpajakan terdapat sesuatu yang mengganggu kenyamanan," kata Suryo dalam unggahan video di akun twitter @DitjenPajakRI, Sabtu (22/4).
Suryo berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan pajak. Serta mengimplementasikan nilai-nilai Kementerian Keuangan dalam internal Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
"Mari kita buka lembaran baru dengan saling memaafkan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kita," ungkap Suryo.
Berdasarkan catatan kumparan, nama DJP mulai menjadi perbincangan publik sejak kasus anak mantan pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo menjadi tersangka penganiayaan seorang santri di sebuah gang.
Kasus tersebut semakin viral ketika harta Rafael Alun terkuak ke publik. Sebab, Rafael didapati tidak melaporkan seluruh harta kekayaannya di LHKPN.
Saat ini, Rafael Alun resmi ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi pajak sejak 2011. Penyidik menemukan dugaan Rafael Alun memiliki usaha jasa konsultasi mengenai pembukuan dan perpajakan. Yakni perusahaan PT Artha Mega Ekadhana.
Diduga, Rafael Alun menerima gratifikasi melalui perusahaan tersebut. Nilainya hingga setara USD 90 ribu atau sekitar Rp 1.347.804.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar