Jan 22nd 2023, 13:54, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 80 pengeboran sumur eksploitasi atau pengembangan di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) tahun ini.
Hal tersebut untuk mengejar target lifting Wilayah Sumbagsel yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar 70.489 barel minyak per hari (BOPD) dan 1.441 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Selain itu, target kegiatan kerja ulang atau workover sebanyak 113 sumur dan perawatan sumur atau well services sebanyak 2.257 sumur. Sementara itu, akan dilakukan pula pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 12 sumur dan 7 survei seismik di tahun 2023.
"KKKS Sumbagsel juga akan melakukan optimasi planned shutdown dan berupaya agar tidak terjadi unplanned shutdown untuk mengejar target lifting tahun 2023 untuk menambah cadangan migas di wilayah Sumbagsel," ujar Kepala Departemen Operasi Sumbagsel Bambang Dwi Djanuarto dalam keterangannya, Minggu (22/1).
Wilayah Sumbagsel Tambah Produksi 14.187 BOPD
Bambang juga menyampaikan wilayah Sumbagsel berhasil mendapatkan tambahan produksi 14.187 BOPD dan 67,50 MMSCFD dari pengeboran 49 sumur pengembangan atau eksploitasi
Selain keberhasilan kegiatan pengeboran pengembangan, dalam rangka menambah cadangan minyak dan gas bumi, pihaknya juga telah menyelesaikan pengeboran eksplorasi sebanyak 8 sumur di tahun 2022.
"Hasil pengeboran eksplorasi di wilayah Sumbagsel sebanyak 6 sumur mendapatkan temuan hidrokarbon sebesar 4.396 barel minyak per hari dan gas 34,75 MMSCFD yaitu Sumur Wilela-01 (PHR Zona-4), Sumur JTB 2X (PHE Ogan Komering), Sumur SRT-1X (PHE Jambi Merang), Sumur Sungai Anggur Selatan-1 dan sumur Re-Entry Rimbo-1 (Sele Raya Belida) dan Sumur Flamboyan (Medco EP Indonesia). Sebanyak 1 sumur yaitu Sumur BDA-2X (PHE Ogan Komering) tidak mendapatkan hidrokarbon," papar Bambang.
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, meminta agar SKK Migas dan KKKS terus melakukan upaya peningkatan produksi dengan mencari potensi-potensi cadangan yang ada untuk dapat diproduksikan dengan pengeboran dan teknologi yang tepat.
Hal itu dia katakan saat melakukan kunjungan ke lokasi pengeboran sumur Benuang D-2, Pertamina Hulu Rokan Regional-1 Zona-4 dan melakukan pertemuan dengan 13 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di wilayah Sumbagsel, Sabtu (21/1) kemarin.
"Dalam kegiatan operasi hulu minyak dan gas bumi khususnya pengeboran sangat tinggi risikonya karena itu agar diperhatikan dan serta selalu menjaga keselamatan kerja dan lindungan lingkungan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Saat kunjungannya, rig pengeboran yang menggunakan Rig PDSI#39.3 (1500 HP) telah berhasil mencapai target kedalaman pengeboran dengan total depth sesuai target di 2.387 mMD.
Selain itu, ada prospek di Stuktur Benuang, sumur BNG-D2 yang saat ini masih dilakukan pengeboran dengan hari Operasi ke-22 untuk dapat menjaga keselamatan serta diharapkan pengeboran dapat berjalan dengan lancar menghasilkan target produksi 458 BOPD.
PHR Regional 1 Zona 4 juga melakukan pengeboran di Sumur Benuang B2 dengan target kedalaman 2.572 mMD untuk mendapatkan target hidrokarbon sebesar 378 bopd dan 1.5 MMSCFD. Pengeboran Lembak Infil-19 juga berhasil mendapatkan inisial produksi sebesar 1.442 barel minyak per hari dan gas sebesar 1,6 MMSCFD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar