Sejumlah prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan seniman berkolaborasi dalam peluncuran Atraksi Budaya Prajurit Solo di halaman keraton setempat, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/11/2021). Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
Raja Keraton Surakarta Pakubuwono (PB) XIII mangkat di usia 77 tahun, Minggu (2/11) pukul 07.29 WIB, di Rumah Sakit Indriati, Solo.
Kerabat Keraton Surakarta KPH Eddy Wirabhumi, menyebut PB XIII meninggal dunia setelah menjalani perawatan sekitar 100 hari.
"Nggih, memang hari ini kita berduka. Sudah positif tadi pagi. Beliau meninggal di Rumah Sakit Indriati. Sekarang sedang dipersiapkan untuk mengundurkan (memulangkan) beliau dari rumah sakit ke Keraton sambil menunggu persiapan selanjutnya," ujar Eddy.
Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII (kanan) bersama permaisuri menghadiri Jumenengan Mangkunagoro X di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Dirawat 100 Hari
Eddy menuturkan, almarhum sempat beberapa kali keluar masuk rumah sakit selama menjalani perawatan.
"Informasinya sudah sekitar 100 hari dirawat di rumah sakit. Cukup lama, sampai akhirnya meninggal dunia," kata dia.
Menurut Eddy, PB XIII meninggal karena komplikasi penyakit. "Ya, sudah sepuh juga toh. Gula darahnya tinggi dan seterusnya," ujarnya.
Eddy menuturkan, prosesi pemakaman akan digelar pada Selasa (4/11) di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pemakaman besok Selasa, kemungkinan besar di atas pukul 13.00 atau pukul 14.00 WIB," pungkas Eddy.
Sekilas Makam Imogiri
Makam Raja-Raja Imogiri di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan kompleks pemakaman bagi raja dan bangsawan keturunan Kesultanan Mataram.
Kawasan ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo sekitar abad ke-17 dan hingga kini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi keluarga Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Pura Mangkunegaran, dan Pura Pakualaman.
Terletak di perbukitan Imogiri, pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga batu untuk mencapai area makam utama. Setiap kompleks di dalamnya memiliki gerbang dan tata upacara berbeda sesuai garis keturunan kerajaan masing-masing.
Selain menjadi situs pemakaman kerajaan, Imogiri juga dikenal sebagai warisan sejarah dan budaya Jawa yang masih dijaga kesakralannya. Upacara pemakaman di tempat ini biasanya dilakukan dengan adat tradisional Jawa yang melibatkan abdi dalem dan keluarga keraton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar