Kpnpers Kerjasama Strategis GE HealthCare dan RS Mitra Keluarga Bekasi dalam Implementasi Teknologi Kedokteran Nuklir melalui Alat PET/CT dan SPECT/CT. Foto: GE HealthCare Indonesia
Kanker masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan jumlah kasus yang terus meningkat setiap tahunnya. Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebanyak 20 persen kasus kanker terjadi pada anak setiap tahunnya.
Meski terdengar menakutkan, kanker bukan berarti akhir dari segalanya. Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir Rumah Sakit Mitra Keluarga, dr. Esther Devina Panjaitan, SpKN, menegaskan kanker dapat disembuhkan bila terdeteksi sejak dini. Namun, tantangan terbesar di Indonesia masih terletak pada keterlambatan diagnosis akibat minimnya akses terhadap alat pencitraan medis canggih dan pemeriksaan lanjutan yang akurat.
Padahal, menurut data Kementerian Kesehatan, hingga 50 persen kasus kanker dapat dicegah apabila terdeteksi dan ditangani lebih awal. Bagi banyak keluarga, terutama para ibu yang kerap menjadi pengambil keputusan utama dalam urusan kesehatan anak, pemahaman tentang pentingnya deteksi dini menjadi kunci.
"Sebagai orang tua, jangan abaikan perubahan kecil pada tubuh anak. Pemeriksaan sedini mungkin bisa menentukan hasil pengobatan di kemudian hari," ujar dr. Yudistira Wastu Putra, MARS., MM, Direktur RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, Kamis (6/11).
Langkah Inovatif RS Mitra Keluarga dan GE HealthCare
Menjawab tantangan tersebut serta untuk memperkuat layanan diagnostik dan terapi kanker di Indonesia, RS Mitra Keluarga Bekasi Timur berkolaborasi dengan GE HealthCare menghadirkan dua teknologi kedokteran nuklir mutakhir, yaitu PET/CT dan SPECT/CT.
"Peningkatan kasus kanker menuntut kami untuk terus berinovasi. Melalui kemitraan dengan GE HealthCare, kami kini dapat menghadirkan layanan kedokteran nuklir yang lebih cepat, akurat, dan berpusat pada pasien," jelas dr. Yudistira.
Harapannya, teknologi ini dapat mempercepat proses diagnosis sekaligus memberikan kepercayaan lebih besar bagi pasien untuk menjalani pengobatan dengan hasil yang optimal.
Bagaimana PET/CT dan SPECT/CT Bekerja untuk Mendeteksi Kanker?
Alat PETCT di Rs Mitra Keluarga Bekasi, Kamis (6/11/2025). Foto: Sarah Tri Wulandari/kumparan
Teknologi PET/CT (Positron Emission Tomography/Computed Tomography) dan SPECT/CT (Single Photon Emission Computed Tomography/Computed Tomography) memungkinkan dokter mendeteksi sel kanker hingga ke tingkat metabolisme sel.
Alat ini membantu melihat penyebaran kanker secara lebih akurat sehingga perawatan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran. Menariknya, PET/CT dan SPECT/CT dapat digunakan untuk pasien dari berbagai usia, mulai dari bayi hingga dewasa dengan berat badan hingga 200 kilogram.
Namun, pemeriksaan ini tidak disarankan untuk ibu hamil karena adanya paparan radiasi. Setelah pemeriksaan, pasien biasanya akan diisolasi selama tiga hari agar tidak menularkan paparan radiasi kepada orang lain.
Harapan Baru bagi Ibu dan Anak
Kehadiran teknologi ini menjadi langkah besar bagi dunia kesehatan di Indonesia, terutama bagi para ibu yang sering kali berjuang memastikan anaknya mendapatkan pengobatan terbaik.
Dengan akses terhadap teknologi modern seperti PET/CT dan SPECT/CT, proses diagnosis kini bisa dilakukan lebih cepat dan akurat, memberi peluang sembuh yang lebih besar bagi pasien. Pada akhirnya, kanker bisa disembuhkan bila terdeteksi sejak awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar