Suasana bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Rabu (29/10/2025). Foto: OMAR AL-QATTAA/AFP
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan serangan terbaru Israel, yang terjadi pada Sabtu (22/11). Pada serangan ini, 21 orang tewas, belasan lainnya luka-luka.
Serangan ini adalah salah satu serangan yang paling mematikan sejak gencatan senjata yang telah disepakati pada pertengahan Oktober lalu.
Militer Israel membela diri, kata mereka, sekelompok teroris bersenjata melewati garis kuning yang jadi penanda teritori Israel di jalur Gaza. Mereka juga menyebut bahwa 'teroris' ini menembaki tentara Israel.
"21 orang martir tewas siang ini, mereka tewas dalam 5 serangan udara terpisah yang dilakukan Israel. Ini jelas pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata di Gaza," kata Mahmud Bassal, jubir Badan Pertahanan Sipil Gaza, dilansir AFP, Minggu (23/11).
Sejumlah warga Palestina mengevakuasi jenazah dari puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, Rabu (29/10/2025). Foto: OMAR AL-QATTAA/AFP
Bassal menambahkan, serangan ini terjadi di sejumlah lokasi. Seperti serangan udara di sebuah rumah di Nuseirat yang menewaskan 7 orang dan melukai 16 lainnya. Lalu serangan di sebuah apartemen di distrik Al-Nasr, sebelah barat Gaza, yang menewaskan 4 orang.
Sementara menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, sejak Kamis kemarin, sudah ada 312 warga Gaza tewas akibat serangan Israel sejak gencatan senjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar