Search This Blog

SAIC-GM-Wuling Minta Pemerintah Lanjutkan Insentif PPN DTP untuk BEV

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
SAIC-GM-Wuling Minta Pemerintah Lanjutkan Insentif PPN DTP untuk BEV
Oct 12th 2025, 07:00 by kumparanOTO

SAIC-GM-Wuling (SGMW) menggandeng produsen baterai terbesar di dunia asal China, Contemporary Amperex Technology (CATL). Foto: SAIC-GM-Wuling
SAIC-GM-Wuling (SGMW) menggandeng produsen baterai terbesar di dunia asal China, Contemporary Amperex Technology (CATL). Foto: SAIC-GM-Wuling

SAIC-GM-Wuling (SGMW) lewat induk SAIC atau Shanghai Automotive Industry Corporation berharap pemerintah Indonesia dapat melanjutkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk battery electric vehicle atau BEV.

Ini disampaikan saat pertemuan perusahaan dengan delegasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI di China. Keringanan pajak tersebut tidak terbatas untuk BEV penumpang kurang dari 10 orang, serta jenis angkutan lainnya seperti bus dan komersial.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kemenperin RI, Eko S.A Cahyanto mengapresiasi investasi yang telah dilakukan, serta komitmen dan pencapaian PT SGMW dalam produksi kendaraan bermotor di Indonesia khususnya BEV.

"Untuk usulan keberlanjutan insentif PPN DTP maupun penambahan lingkup insentif PPN DTP untuk kendaraan komersial saat ini sedang dalam pembahasan internal pemerintah," katanya dilansir dari siaran resmi Kemenperin RI.

Delegasi Kemenperin RI bertemu dengan direksi SAIC Motor Corporation di Shanghai, China. Foto: Kemenperin
Delegasi Kemenperin RI bertemu dengan direksi SAIC Motor Corporation di Shanghai, China. Foto: Kemenperin

Permintaan itu didasari atas kemampuan Wuling Motors yang telah memproduksi BEV komersial secara lokal lewat produknya Mitra EV. Selain itu, pabrikan berharap ada dukungan tambahan untuk teknologi elektrifikasi lainnya seperti hibrida.

Kemenperin RI memaparkan, Wuling dan juga MG (Morris Garage) yang merupakan bagian SAIC Motor Corporation meminta teknologi hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), hingga range-extended electric vehicle (REEV) untuk masuk ke dalam kategori kendaraan LCEV atau low carbon emission vehicle.

"Kami berharap SAIC dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai rencana investasi berikutnya di Indonesia. Khususnya yang berkaitan dengan pengembangan platform elektrifikasi dan teknologi baru," tambah Eko.

Kemenperin juga mendorong PT SGMW untuk memperbanyak variasi lini produk di Indonesia yang disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia, serta penambahan investasi baru PT SGMW dalam rangka meningkatkan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Booth Wuling di Jakarta Fair 2025. Foto: Wuling
Booth Wuling di Jakarta Fair 2025. Foto: Wuling

Pemerintah Indonesia juga terus mendorong SAIC untuk menjajaki peningkatan kapasitas ekspor BEV yang diproduksi di Indonesia, guna memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor BEV di kawasan ASEAN.

"Indonesia memiliki komitmen kuat untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok BEV global, dan kami melihat SAIC sebagai mitra penting dalam mewujudkan visi tersebut," tukas Eko.

Kebijakan PPN DTP untuk BEV sendiri mengacu dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025 yang berlaku sejak 4 Februari lalu hingga 31 Desember mendatang. Insentif ini berlaku untuk BEV roda empat atau lebih yang sudah diproduksi lokal.

Syaratnya adalah pemenuhan nilai TKDN minimal 40 persen untuk BEV jenis penumpang yang akan mendapat potongan PPN 10 persen dari harga jual dan BEV jenis bus listrik dengan TKDN minimal 20-40 persen mendapat potongan PPN 5 persen dari harga jual.

Media files:
01jd58ec2c60n76m7a7s3kyyy0.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar