Nenek Sumbuk berusia 109 tahun jadi jemaah haji tertua di musim haji 2025. Foto: Kemenag RI
Panggilan beribadah ke Tanah Suci datang juga menghampiri Nenek Sumbuk. Nenek berusia 109 tahun yang lahir di Kebumen ini menjadi jemaah haji Indonesia tertua pada musim haji 2025.
Rumah sederhana tempat tinggal Nenek Sumbuk di Bekasi, Jabar, ramai oleh keluarga dan tetangga yang datang mendoakan keberangkatannya. Di tengah suasana hangat itu, Nenek Sumbuk duduk tenang, ditemani putrinya, Sukmi, yang dengan telaten merawat dan menemani ibunya dalam setiap tahap persiapan menuju Tanah Suci.
Langkahnya mungkin tak lagi tegap, pendengarannya pun mulai memudar, tetapi semangat Nenek Sumbuk terasa tetap menyala. Keinginan berhaji bukan datang tiba-tiba. Ia telah lama menanti. Usia yang terus menua tak membuat harapan itu padam.
Segala persiapan keberangkatan terus dimatangkan. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) turut mendampingi proses akhir di rumah, termasuk pengecekan kesehatan dan kelengkapan dokumen. Fasilitas pendukung seperti kursi roda dan pendampingan khusus telah disiapkan untuk menjamin kenyamanan beliau sepanjang perjalanan.
Berdasarkan data dari Siskohat, Nenek Sumbuk lahir di Kota Kebumen pada 1916. Ia tahun ini berangkat haji bersama keluarga inti, yaitu anak, menantu, dan cucunya. Keempat orang anggota keluarganya itu akan menemani perjalanan suci Nenek Sumbuk dengan penuh doa dan kasih sayang.
Saat ditanya tentang doa yang akan dipanjatkan ketika di Tanah Suci, Nenek Sumbuk menjawab sederhana dalam bahasa Jawa. Kalimat tersebut kemudian diterjemahkan oleh putrinya, Sukmi.
"Doa saya semoga hajiku diterima dan mabrur," ujar Sukmi saat ditemui tim Kementerian Agama di kediamannya di Bekasi, Rabu (14/5).
Nenek Sumbuk berusia 109 tahun jadi jemaah haji tertua di musim haji 2025. Foto: Kemenag RI
Tergabung dalam jemaah haji asal Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) kloter 33, Nenek Sumbuk masuk Asrama Haji Bekasi pada 16 Mei 2025, lalu terbang ke Arab Saudi pada 17 Mei 2025.
Keberangkatan Nenek Sumbuk sekaligus menandai dimulainya fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua ke Tanah Suci dari Embarkasi Jakarta-Bekasi.
Kisah Nenek Sumbuk bukan sekadar tentang usia yang menua, tapi tentang harapan yang tak pernah lelah untuk menunggu.
Ia menjadi pengingat bahwa haji adalah panggilan hati, dan ketika panggilan itu datang, usia bukanlah batas.
Dengan doa dan dukungan dari orang-orang terdekat, langkah Nenek Sumbuk kini bersiap menuju Baitullah. Pelan tapi pasti, ia menapaki perjalanan agung yang menjadi impian banyak orang, yaitu menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar