Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) melakukan penembakan di wilayah utara Darfur, pada Sabtu (2/11). Insiden ini menewaskan 12 orang.
Selain itu, lima orang terluka dalam pemboman yang dilakukan RSF.
Diberitakan AFP, RSF juga menangkap tiga orang sebagai tawanan setelah pemboman di utara kota Kutum.
Gubernur Darfur mengatakan paramiliter telah membakar sekitar 20 desa di daerah tersebut.
Tentara sebagian besar telah dikurung di ibu kota negara bagian Darfur Utara, El-Fasher, sejak paramiliter menyapu seluruh wilayah tersebut tahun lalu.
RSF telah mengepung kota berpenduduk sekitar dua juta orang itu sejak bulan Mei dan bencana kelaparan telah diumumkan di kamp Zamzam bagi para pengungsi di selatannya.
PBB telah menyuarakan keprihatinan tentang kondisi yang mengerikan di Darfur dan di seluruh Sudan.
"Masyarakat Sudan hidup dalam mimpi buruk kekerasan--dengan ribuan warga sipil terbunuh, dan banyak lainnya menghadapi kekejaman yang tak terkatakan, termasuk pemerkosaan dan serangan seksual yang meluas," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada Dewan Keamanan akhir bulan lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar