Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo, sebelumnya disampaikan 5,7 magnitudo, mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Aceh Besar, Aceh, pada Minggu (13/10) pukul 14.01 WIB. Menurut BMKG, guncangan tersebut merupakan gempa tektonik.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,28° LU; 94,26° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 Km arah barat daya Kota Banda Aceh, Aceh pada kedalaman 43 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya.
Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Adapun guncangan gempa ini turut dirasakan di daerah Banda Aceh dan Aceh Besar dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Sabang dan Pidie dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ucap Daryono.
"Hingga pukul 14.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (after shock)," sambung dia.
Atas adanya gempa tersebut, BMKG mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Berikut rekomendasinya:
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar