Aug 4th 2024, 14:00, by Aprilandika Pratama, kumparanHITS
Ilustrasi kuntilanak. Foto: Shutter Stock
Sudah bukan rahasia lagi kalau horor menjadi salah satu genre yang digandrungi oleh para pecinta film. Genre ini lekat dengan penikmat film sejak 1980an.
Hal itu disampaikan oleh produser film dari rumah produksi Rapi Film, Sunil T. Samtani, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/7).
"Kalau genre horor memang dari dulu, ya, dari tahun 80an sampai sekarang selalu exist," kata Sunil.
Namun, menurut Sunil, ada peningkatan kualitas seiring berjalannya waktu, baik itu dari sisi sinematografi hingga jalan cerita.
"Dari tahun ke tahun itu selalu kita upgrade kualitasnya, kita bikin ceritanya lebih beda," tuturnya.
Film Horor Banyak Angkat Kisah yang Dekat dengan Masyarakat
Sunil menyatakan film horor saat ini banyak mengangkat mengenai kisah yang dekat dengan masyarakat. Cara itu cukup efektif untuk menarik minat penonton guna menonton film horor.
"Jadi, kalau memang kita lihat juga sekarang beberapa PH standarnya sudah beda lagi, dibikin dari IP (Intelectual Property) yang ada yang existing, apa yang lagi terjadi di masyarakat itu yang diambil IP-nya," ucap Sunil.
Karena itu, Sunil memastikan film horor tidak akan kehilangan pangsa atau peminatnya. Asalkan para sineas mau terus berimprovisasi, baik dari segi cerita maupun sinematografi.
"Jadi menurut saya sih tetap akan jalan, bukannya kita bilang drama enggak jalan atau komedi enggak jalan, karena kita tahun ini kan nomor satu masih 'Agak Laen'. Tapi tetap horor stabil terus, asal dengan kualitas yang bagus dan cerita yang unik, itu sih," ujar Sunil.
Kritikus film Daniel Irawan. Foto: Dok. Pribadi
Kritikus film Daniel Irawan juga sempat memberikan tanggapan mengenai kesuksesan film bergenre horor. Menurut dia, horor menjadi salah satu genre favorit dari penonton.
"Horor sebenarnya dari dulu jadi salah satu genre film yang enggak pernah mati," kata Daniel kepada kumparan, Januari 2024.
Alasan film bergenre horor bisa meraih kesuksesan karena para penonton suka ditakut-takuti. Mereka menyaksikan film horor karena ingin mencari pengalaman komunal, seperti berteriak bersama saat melihat suatu adegan yang menyeramkan.
"Karena secara mendasar, basic-nya penonton sangat suka ditakuti, maksudnya untuk seru-seruan. Jadi ditakut-takuti ini termasuk salah satu yang disenangi penonton dalam konteks hiburan," ucap Daniel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar