Anies Baswedan dan PDIP akhirnya bertemu. Dalam pertemuan tersebut sejumlah hal dibahas. Mulai dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta hingga sinyal dukungan ikut kontestasi bagi sang mantan gubernur.
Pertemuan tersebut terjadi pada Sabtu (24/8) kemarin. Anies menyambangi langsung kantor DPD PDIP DKI Jakarta. Ia langsung menyempatkan untuk menunaikan salat zuhur setiba di sana.
Ditemani oleh eks Mendag dan anggota Timnas AMIN, Thomas Lembong, Anies tampak penuh senyum saat memasuki kantor DPD PDIP itu. Ia terlihat diterima oleh politikus PDIP Putra Nababan.
Anies hadir di tengah isu akan diusung PDIP pada pilkada DKI Jakarta. Berikut serba-serbi pertemuan tersebut:
Masinton: Jika Anies Gabung ke PDIP, Alhamdulillah
Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu, menyatakan sangat terbuka jika Anies ingin bergabung menjadi kader partainya.
"Ya kami kan pasti terbuka, ya, jika ada yang mau bergabung dengan PDI Perjuangan, ya, Alhamdulillah," ujar Masinton di lokasi dan waktu yang sama.
Masinton mengatakan, kedatangan Anies untuk memahami lebih dulu bagaimana ideologi dan keberpihakan PDIP.
"Artinya memahami, pertama kan memahami dulu tentang platform PDI Perjuangan baik ideologi, keberpihakan, program perjuangan dan lain sebagainya," ucap Masinton.
Menurut Masinton, Anies merupakan nama dari eksternal yang dipertimbangkan untuk Pilkada Jakarta. Di internal sendiri, ada nama seperti Basuki Tjahaja Purnama, Rano Karno, Andika Perkasa, hingga Tri Rismaharini.
Anies soal Kans Jadi Kader PDIP
Meski sudah melakukan pertemuan dengan pengurus partai berlambang Banteng itu, Anies mengaku belum memastikan apakah akan menjadi kader PDIP atau tidak.
"Sekarang ini kita tunggu dulu sampai semua keputusan dibuat. Habis itu kita tentukan langkah ke depannya seperti apa," kata Anies.
Visi-Misi & Pandangan Sudah Sama
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Adi Wijaya alias Aming, mengatakan dalam pertemuan tertutup dengan Anies, dibahas kesamaan visi-misi kedua belah pihak.
"Iya kita menyamakan kita punya visi dan misi, bagaimana kita mengawal, ada persamaan kita punya pandangan. Bahwa kita harus mengawal konstitusi yang benar, kita harus mengawal demokrasi yang benar," ujar Aming.
Saat ditanya awak media mengenai kans Anies diusung PDIP, khususnya DPD PDIP Jakarta, Aming hanya bicara singkat.
"Insyaallah," ucap Aming.
Di momen yang sama, Anies mengakui bahwa ada perbincangan soal Pilkada dalam pertemuan tersebut.
"Jadi hal-hal yang menyangkut Pilkada tentu kita obrolkan. Tapi kita semua menunggu apa yang menjadi keputusan," ujar Anies.
"Kita diskusi tadi, ngobrol-ngobrol dan kita bicara tentang masa depan Jakarta," ucap Anies.
Kata Anies soal Diminta Megawati Nurut
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat bertanya apakah Anies akan nurut jika ingin diusung di Pilgub Jakarta. Hal itu disampaikan Megawati di DPP PDIP Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (22/8) lalu. Anies pun merespons hal itu.
"Jadi, kita menyadari bahwa beliau merujuk kepada amanat konstitusi, cita-cita bernegara, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia satu, beragam tapi bersama dan itu lah yang kita jadikan rujukan sama-sama," kata Anies.
Anies Puji PDIP
Dalam momen tersebut, Anies juga melontarkan pujian kepada PDIP. Menurutnya, PDIP menjadi satu-satunya partai yang menolak pengesahan RUU Pilkada di DPR.
Anies menyatakan, dari situasi negara yang penuh ujian politik dan demokrasi, PDIP menjadi partai yang konsisten mengawal konstitusi.
"Dalam situasi ujian seperti itu, kita menyaksikan siapa yang konsisten. Dan saya ingin menyampaikan apresiasi kepada PDIP yang konsisten di dalam mengawal konstitusi kita," ucap Anies.
Menurutnya, konsistensi dari PDIP menjadi sesuatu yang harus dihormati dan dihargai.
"Konsistensi ini adalah sesuatu yang harus kita hormati dan kita hargai. Karena penjaga konstitusi adalah penjaga negara," tuturnya.
Mahasiwa Bergerak Dikomando Hati
Anies ikut mengomentari aksi demo Kawal Putusan MK yang terjadi di depan gedung DPR RI dan beberapa daerah lainnya. Massa yang menolak revisi UU Pilkada itu berasal dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa.
Anies menuturkan aksi para mahasiswa itu didasari niat yang baik. Karena cinta pada negeri ini.
"Teman-teman civil society, mahasiswa yang bergerak yang kemudian secara organik tanpa ada satu komando, tapi dikomando oleh hati, dikomando oleh kecintaan kepada negeri. Memilih untuk turun langsung mencegah terjadinya penyimpangan. Mencegah praktik-praktik pelanggaran atas prinsip dasar bernegara," kata Anies.
Menurut Anies keberadaan mereka menandakan Indonesia belum kehabisan sosok pejuang.
"Sikap civil society, sikap mahasiswa bahkan ada anak-anak STM juga, anak SMA yang ikut datang ke jalan itu menunjukkan kita masih punya stok pejuang yang banyak," ujarnya.
Di sisi lain Anies juga mengapresiasi pimpinan DPR yang tidak melanjutkan revisi UU Pilkada setelah adanya gelombang penolakan yang masif.
"Sikap pimpinan dewan ini saya sampaikan apresiasi merespons atas masyarakat, merespons atas civil society dan berikutnya kita harus kawal sama-sama bahwa konstitusi kita yang sudah diamanatkan oleh MK dijaga sampai tuntas," ujarnya.
Soal Rencana Bertemu Megawati
Anies menanggapi rencana pertemuan dirinya dengan Megawati. Dia menanggapi dengan santai. Menurutnya, pertemuan dirinya dengan Megawati cukup mengalir saja, tak perlu direncanakan.
"Kita mengalir saja, nanti pada waktunya," ujar Anies.
Ia menilai, pertemuan dengan Megawati sama seperti pertemuan dirinya ke kantor DPD PDIP hari ini. Tak direncanakan, serta santai tanpa wacana.
"Seperti pertemuan hari ini, tidak direncanakan mengalir begitu saja, rileks, santai. Nanti kita kabari kalau ada kabar," ucap Anies.
Kans Dukungan
Anies memang digadang-gadang maju di Pilgub Jakarta bersama PDIP. Terlebih setelah adanya Putusan Nomor 60 di MK yang menurunkan ambang batas pencalonan kepala daerah dari 20 persen ke 7,5 persen untuk Jakarta.
PDIP jadi punya kans untuk usung sendiri Bacagubnya sendiri.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, juga terus memberikan kode keras untuk mengusung Anies.
Namun hingga kini, PDIP masih belum memberikan sikap mengusung siapa di DKI Jakarta.
"Tunggu tanggal mainnya," kata Hasto di Gedung KPK, Selasa (20/8).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar