Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang progresif dan mempengaruhi sistem motorik tubuh. Gejala utama yang sering muncul meliputi tremor atau gemetaran, kekakuan otot, bradikinesia atau lambatnya gerakan, serta gangguan postur dan keseimbangan.
Penyakit ini disebabkan kematian sel-sel saraf di substantia nigra, bagian otak yang memproduksi dopamin, neurotransmitter penting yang mengatur gerakan. Kurangnya dopamin menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan otot, mengakibatkan kesulitan dalam mengontrol gerakan.
Parkinson umumnya dialami orang berusia di atas 60 tahun, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada usia lebih muda. Hingga saat ini, penyebab pasti dari kematian sel-sel saraf ini belum sepenuhnya diketahui, namun kombinasi faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam perkembangan penyakit ini.
Tahun 2024 menandai perayaan 10 tahun perjalanan DBS Therapy di Indonesia. Pada 26 Juni, Siloam Hospital Kebon Jeruk bersama Medtronic merayakan tonggak sejarah dengan melakukan implantasi pertama Percept PC di Indonesia.
Acara ini tidak hanya untuk menandai dekade kesuksesan dalam penerapan DBS Therapy tetapi juga untuk merayakan kemajuan teknologi yang akan membawa manfaat lebih besar bagi pasien Parkinson.
"Selama satu dekade terakhir, kemitraan kami dengan Medtronic telah memungkinkan untuk menawarkan perawatan canggih kepada pasien yang secara signifikan meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Kepala Departemen Saraf Divisi Parkinson dan Gangguan Gerak di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Dr. Frandy Susatia, SpS, RVT, RPNI, COMSK.
Mengenal Percept PC dan Teknologi BrainSense
Percept PC adalah perangkat DBS terbaru dari Medtronic yang dilengkapi dengan teknologi BrainSense. Teknologi ini memungkinkan perangkat untuk mendeteksi dan memantau aktivitas otak secara real-time.
Dengan kemampuan ini, perangkat dapat memberikan stimulasi yang lebih akurat dan efektif, sesuai dengan kebutuhan individual setiap pasien.
BrainSense Technology bekerja dengan cara mendeteksi sinyal listrik otak yang terkait dengan gejala Parkinson.
Data ini kemudian dianalisis untuk menyesuaikan dan mengoptimalkan pola stimulasi, sehingga hasil terapi menjadi lebih tepat dan efisien. Dengan fitur ini, baik pasien maupun dokter dapat memantau respons otak terhadap stimulasi secara langsung, memungkinkan penyesuaian yang lebih cepat dan akurat.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.
"Teknologi canggih ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pasien dengan memberikan stimulasi yang lebih akurat, tetapi juga membantu dokter dalam memberikan perawatan yang lebih personal," ungkap Dr. dr. Petra O. P. Wahjoepramono, Sp.B.S., B.Med.Sci.(Hons.), FICS, FINSS.
Melalui teknologi mutakhir seperti Percept PC, Medtronic dan Siloam Hospital Kebon Jeruk berharap dapat memberikan solusi pengobatan yang lebih baik dan inovatif, demi kesejahteraan pasien Parkinson di Indonesia. Dengan demikian, masa depan pengobatan Parkinson di Indonesia semakin cerah, memberikan harapan baru bagi pasien dan keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar