Search This Blog

Hashim Bantah Makan Begizi Gratis Program Konsumtif: Ini Investasi Masa Depan

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Hashim Bantah Makan Begizi Gratis Program Konsumtif: Ini Investasi Masa Depan
Aug 3rd 2024, 11:17, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS

213 siswa SDN Tugu, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah mengikuti program uji coba makan bergizi gratis Prabowo-Gibran, Kamis (25/7/2024). Foto: Dok. kumparan
213 siswa SDN Tugu, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah mengikuti program uji coba makan bergizi gratis Prabowo-Gibran, Kamis (25/7/2024). Foto: Dok. kumparan

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan program makan bergizi gratis adalah investasi untuk masa depan bangsa Indonesia, bukan program yang konsumtif.

Hashim mengeklaim ada lawan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menuduh program makan bergizi gratis adalah program konsumtif.

"Kalau lawan-lawan Prabowo-Gibran menuduh ini adalah program konsumtif Prabowo Gibran dan timnya termasuk saya, kami beda pendapat, ini bukan konsumtif, ini investasi untuk anak-anak masa depan bangsa Indonesia," tegasnya saat Dialog Nasional Program Makanan Bergizi, Sabtu (3/8).

Adik Prabowo itu mengatakan setidaknya ada dua dampak dari program makan bergizi gratis. Pertama, program ini bisa membuat anak-anak lebih sehat, cerdas, dan segar, kemudian ranking pendidikan Indonesia di mata dunia bisa terus meningkat.

"Saya mengikuti ranking pendidikan internasional sejak 15 tahun dan tidak banyak bergeser sayangnya. Saya sedih bahwa tidak banyak bergeser, ranking nasional pendidikan kita sangat rendah," ungkapnya.

"Kalau kita lihat kondisi di mana anak-anak kurang gizi masuk sekolah tidak menyerap dan menampung ilmu yang diberikan guru yang kurang gaji," imbuh Hashim.

Hashim mengungkapkan program makan bergizi gratis untuk anak sekolah ini akan meliputi sarapan dan makan siang. Program ini bertujuan untuk mengentaskan stunting di saat Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Dia optimistis program ini akan segera dimulai.

Direktur Media dan Komunikasi Hashim Djojohadikusumo di Salatiga, Selasa (2/4). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan.
Direktur Media dan Komunikasi Hashim Djojohadikusumo di Salatiga, Selasa (2/4). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan.

Dia menyebutkan baru pulang dari luar negeri selama sebulan lamanya untuk menemui pemerintah Inggris hingga Qatar, beserta para pengusaha dan investor asing membahas program unggulan Prabowo-Gibran tersebut.

"Program makan gratis itu bukan program makan siang saja, program makan gratis adalah terdiri dari sarapan dan makan siang," ungkap Hashim.

Hashim mengutip data Kementerian Kesehatan bahwa setiap harinya ada 18 juta anak di Indonesia pergi sekolah dengan perut kosong. Angka tersebut setara 41 persen dari total anak sekolah dan santri di Indonesia sebanyak 78 anak.

Tidak hanya itu, dia menambahkan anak-anak prasekolah di Indonesia sebanyak 30 juta orang yang diduga juga tidak mendapatkan sarapan seperti kakak-kakaknya yang sekolah dengan perut kosong.

"Berarti kan ada 30 juta anak prasekolah, 48 juta anak sekolah dan santri, jadi 78 juta anak. Kita bisa menghitung 41 persen dari 78 juta anak itu berapa, jumlahnya saya hitung 30 juta lebih," papar Hashim.

Hashim menilai, untuk menangani masalah stunting juga harus memberikan nutrisi yang cukup sejak anak masih di dalam rahim. Dia menyebut ada 4 juta ibu hamil yang akan diberikan makan gratis bersama dengan 78 anak sekolahan.

"Maka 4 juta ibu-ibu yang hamil segera akan kita berikan makan gratis dan seluruhnya 82 juta ini adalah program pemerintah yang diurus dan dipimpin Prabowo-Gibran, 82 juta jiwa akan diberikan makanan bergizi secara gratis," tutur Hashim.

Pemerintah menganggarkan Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis dalam RAPBN 2025. Alokasinya akan masuk dalam pos anggaran kesehatan.

Media files:
01j3m0vb4pm9yt3k95vj54jryt.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar