Search This Blog

Gara-gara Terlalu Banyak Kerja, Robot PNS di Korea Selatan ‘Bunuh Diri’

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Gara-gara Terlalu Banyak Kerja, Robot PNS di Korea Selatan 'Bunuh Diri'
Jul 14th 2024, 11:20, by Habib Allbi Ferdian, kumparanTECH

Ilustrasi robot pelayan. Foto: REUTERS/Heo Ran
Ilustrasi robot pelayan. Foto: REUTERS/Heo Ran

Sebuah robot yang bekerja di Dewan Kota Gumi, Korea Selatan, telah memicu perdebatan karena diduga "bunuh diri" akibat terlalu banyak kerja.

Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh Dewan Kota Gumi pada Kamis 25 Juni 2024, pukul 16.00 sore waktu setempat. Saat itu, komponen robot ditemukan berserakan di bawah tangga antara lantai pertama dan kedua gedung dewan.

Menurut saksi mata, sebelum robot jatuh ke bawah tangga, dia berperilaku aneh, seperti berputar-putar di satu tempat seakan-akan ada sesuatu yang dicari. Saat ini, pejabat dewan kota telah mengumpulkan potongan-potongan robot yang hancur untuk kemudian dianalisis.

Sampai sekarang penyebab jatuhnya robot masih belum jelas, tapi insiden ini telah memicu persepsi di masyarakat yang menganggap robot sengaja bunuh diri karena beban kerja yang terlalu berat.

Adapun robot yang dijuluki "Robot Supervisor" itu telah bekerja di Dewan Kota Gumi sejak Agustus 2023. Dia adalah asisten serba bisa, bekerja dari mulai pukul 09.00 hingga 18.00. Pekerjaannya meliputi, mengirim dokumen hingga mempromosikan dan memberikan informasi seputar kota kepada warga setempat.

Robot Supervisor bergerak menggunakan lift tanpa henti untuk melayani manusia. Karena perannya yang sangat penting, Robot Supervisor memiliki lisensi sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Dilansir Daily Mail, Robot Supervisor sendiri dikembangkan oleh Bear Robotics, perusahaan rintisan asal California yang memang memproduksi robot pelayan. Bedanya dengan robot pelayan di restoran, Robot Supervisor di Dewan Kota Gumi bekerja jauh lebih keras. Dia menjadi bagian dari upaya perintisan Korea Selatan, negara yang memiliki rasio robot tertinggi di dunia.

Para ahli percaya, robot sebenarnya tidak bunuh diri, melainkan ada kerusakan teknis atau kesalahan pada pemrograman. Sementara, Dewan Kota Gumi belum berencana mengganti Robot Supervisor yang rusak dengan perangkat baru.

Jadi, apakah menurutmu robot ini bunuh diri? Atau memang ada kesalahan pada sistemnya.

Media files:
01j2kbb757as3m0pfzawbg4tfy.png (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar