Jul 6th 2024, 19:09, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS
Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengungkapkan bahwa tahun ini tercatat ada sekitar 6.500 petugas dan jemaah haji yang menyalurkan dam-nya pada Rumah Potong Hewan (RPH) yang direkomendasikan pemerintah. Sebanyak 4.500 ekor kambing disembelih dan disalurkan dagingnya di tanah suci, sementara 2.000 lainnya dagingnya akan disalurkan ke tanah air.
"Dari dua ribu kambing tersebut selanjutnya akan di-packaging dengan cara retorch. Satu ekor kambing di-packing menjadi 4 pak. Jadi total akan ada delapan ribu pak daging yang akan dikirimkan ke Indonesia. Masing-masing paknya berisi 2,5 kg daging," kata Arsad usai mengunjungi perusahaan pengepakan daging dam di kawasan Makkah, Arab Saudi, Jumat (5/7/2024).
Hadir di acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Dubes Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz, dan Kepala Daerah Kerja Makkah Khalilurrahman.
"Kita berharap tahun depan angka ini dapat meningkat signifikan, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia juga," katanya.
Muhadjir Effendy mengapresiasi perbaikan tata kelola dam yang dilakukan pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Sebagian daging dam petugas dan jemaah haji Indonesia yang akan dikirim ke Tanah Air, menurut Muhadjir, merupakan terobosan yang perlu ditindaklanjuti. Bahkan ditingkatkan pada masa yang akan datang.
"Kami tadi sudah mendiskusikan bermacam hal yang berkaitan dengan rencana mengirimkan daging kurban jemaah haji Indonesia. Tahun ini kita belum mengirimkan secara besar-besaran, karena masih dalam proses trial," katanya.
"Untuk perizinan di Indonesia, alhamdulillah saya mengucapkan terima kasih dari kementerian-kementerian terkait, mulai dari Kementerian Pertanian, kemudian juga BPOM, Ditjen Imigrasi semua sudah siap," imbuhnya.
Muhadjir mengatakan pihaknya bersama stakeholder terkait telah mengecek kesiapan daging kurban yang akan dikirimkan ke Indonesia. "Dari BPOM juga sudah ada di sini untuk memastikan proses mulai dari penyembelihan, termasuk pengadaan kambing sampai selanjutnya jadi daging matang yang siap dikirim ke Indonesia, itu sudah dipastikan aman sesuai dengan standar," katanya.
Setiap proses pengepakan juga menjadi perhatian pemerintah, untuk memastikan daging yang dikirimkan ke Tanah Air layak dikonsumsi, agar bebas dari berbagai macam penyakit dan bakteri termasuk PMK (penyakit mulut dan kaki).
Selain mengunjungi tempat pengepakan daging, Menko PMK bersama rombongan juga meninjau Rumah Potong Hewan (RPH) Ukaisyiyah di Makkah. Di lokasi ini, Menko melihat prosesi penyembelihan yang dilakukan.
"Kita berkewajiban untuk memastikan prosesi yang dilakukan sesuai dengan syariah, dan daging hasil sembelihan diserahkan kepada yang berhak," kata Muhadjir.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga melihat adanya peluang pengiriman tenaga juru sembelih dari Indonesia. Berdasarkan keterangan pengelola RPH, di musim haji mereka mempekerjakan 5.000 tenaga penyembelih.
"Tadi kita ngomong-ngomong, dari syahbandar (pengelola RPH) menginginkan ada penyembelih dari Indonesia. Dia ingin ada 1.500 penyembelih untuk tahun depan, nanti Pak Dubes yang akan menindaklanjuti," kata Muhadjir.
"Dan mungkin nanti ada kerja sama yang lain. Karena di sini kotoran dan kulit kambing dibuang begitu saja. Tadi juga mengusulkan ada kerja sama dari pelaku usaha di Indonesia yang sudah punya pengalaman di bidang penyamakkan kulit itu juga bisa kerja sama dengan RPH di sini," sambungnya.
Senada dengan Muhadjir, Dubes Abdul Aziz menyatakan akan menindaklanjuti peluang tersebut. "InsyaAllah apa yang disampaikan oleh bapak menko akan kami upayakan ditindaklanjuti. Terutama karena ini perusahaan swasta, mungkin sebagai perwakilan pemerintah di Saudi Arabia kami juga akan mengundang para swasta dari Indonesia. Mudah-mudahan bisa direalisasikan tahun depan," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar