Search This Blog

Pemerintah Ingin Maksimal Serap Beras Lokal Lewat Kebijakan Fleksibilitas Gabah

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pemerintah Ingin Maksimal Serap Beras Lokal Lewat Kebijakan Fleksibilitas Gabah
Apr 6th 2024, 20:03, by Moh Fajri, kumparanBISNIS

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Rabu (28/2/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Rabu (28/2/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pemerintah saat ini sedang melakukan berbagai upaya optimalisasi penyerapan gabah dan beras dalam negeri.

Per 3 April 2024, pemerintah melalui Bapanas memberlakukan fleksibilitas harga gabah dan beras yang bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan dalam negeri. Kebijakan itu diambil guna meningkatkan penyerapan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada masa panen. Ketentuan fleksibilitas harga ini berlaku sejak 3 April sampai 30 Juni 2024.

"Tentu dengan adanya fleksibilitas harga ini, Bulog akan menjadi safety net bagi para sedulur petani agar harga dapat terjaga dengan baik. Tatkala produksi kian meningkat, tentu akan mempengaruhi harga," kata Arief dalam rilis resmi, dikutip Sabtu (6/4).

Fleksibilitas harga ini diterapkan melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 167 Tahun 2024 Tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah.

Fleksibilitas HPP gabah dan beras yang diterapkan bagi Perum Bulog yakni Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani yang sebelumnya Rp 5.000 per kilogram (kg) difleksibelkan menjadi Rp 6.000 per kg.

Petani menjemur gabah di kawasan lumbung pangan nasional 'Food Estate' di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Selasa (2/2/2021). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
Petani menjemur gabah di kawasan lumbung pangan nasional 'Food Estate' di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Selasa (2/2/2021). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO

Selanjutnya Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog yang sebelumnya Rp 6.300 per kg mengalami fleksibilitas menjadi Rp 7.400 per kg. Sementara HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen yang sebelumnya Rp 9.950 per kg difleksibelkan menjadi Rp 11.000 per kg.

"Bapak Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan bahwa saat panen raya padi, harga di tingkat petani tidak boleh jatuh terlalu dalam, sehingga pemerintah hadir memastikan itu bersama Perum Bulog yang telah kita tugaskan untuk menyerap produksi dalam negeri sebagai stok CBP." terangnya.

Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan penyerapan gabah dan beras dalam negeri dalam masa fleksibilitas harga ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik.

Suyamto menegaskan penyerapan CBP dari panen dalam negeri selalu menjadi prioritas Bulog.

"Fleksibilitas harga gabah dan beras yang saat ini berlaku memungkinkan kami untuk melakukan pengadaan dalam negeri secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, sehingga diharapkan selain tercukupinya stok beras nasional melalui pengadaan dalam negeri, petani juga mendapatkan harga pembelian yang baik oleh Bulog," kata Mokhamad Suyamto.

Media files:
raws0dj0nijyzm0xq0ge.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts