Dec 23rd 2023, 06:46, by Aditya Pratama Niagara, kumparanOTO
Daihatsu Motor Co., Ltd menghentikan sementara distribusi mobil yang diproduksi di Jepang dan fasilitas mereka di dunia, imbas skandal manipulasi prosedur sertifikasi kendaraan mereka.
Temuan tim inpenden bahkan meluas, ditemukan beragam kecurangan saat proses sertifikasi. Sejumlah produk Daihatsu serta Toyota yang diproduksi di Indonesia pun terdampak.
28 April 2023
Kronologi bermula saat pabrikan mengakui adanya penyimpangan prosedur uji tabrak samping mobil. Hal ini diketahui dari siaran resmi pabrikan yang diumumkan pada 28 April 2023.
"Kami meminta maaf karena telah mengkhianati kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya, serta menyebabkan ketidaknyaamnan dan kekhawatiran yang besar," tulis Daihatsu.
Pabrikan mengonfirmasi bahwa dalam tes tabrakan samping, lapisan dalam pintu kursi depan dimodifikasi secara tidak benar. Pun dengan pelanggaran metode pengujiannya.
Mengacu ringkasan laporan investigasi, karyawan yang bertanggung jawab pada pengetesan, khawatir akan menjadi masalah apabila pengembangan dan jadwal penjualan tidak sesuai, jika hasil sertifikasi dinyatakan gagal.
Karyawan yang bersangkutan memodifikasi manual unit prototipe yang diuji, berbeda dengan produk yang akan diproduksi massal. Modifikasinya berupa memotong bagian belakang plastik door tim depan, guna mencegah munculnya sudut tajam saat tabrakan agar lulus sertifikasi.
Secara total ada 88.123 unit yang terdampak dari manipulasi data ini. Beberapa merupakan unit yang dijual dengan merek Toyota, termasuk pula model yang saat itu akan diproduksi di Indonesia dan diekspor.
Modelnya antara lain:
Toyota Yaris Ativ, produksi Thailand/Malaysia yang dijual di Thailand dan Meksiko. Pelanggaran prosedur Maret-April 2022
Perodua Axia buatan Malaysia. Pelanggaran prosedur September 2022
Toyota Agya lansiran Indonesia yang diekspor ke Ekuador. Pelanggaran prosedur September 2022
Satu model yang masih dalam pengembangan. Pelanggaran prosedur April 2023.
19 Mei 2023
Tak berapa lama pada 19 Mei 2023, Daihatsu mengumumkan telah memanipulasi data uji tabrak mobil. Produknya saat itu Toyota Raize Hybrid dan Daihatsu Rocky Hybrid.
Keduanya merupakan mobil yang diproduksi Daihatsu. Dijelaskan bahwa Raize yang dipasok Daihatsu, telah disertifikasi secara tidak benar dalam uji UN-R135 (tabrak samping).
Ketidaksesuaian data tersebut melibatkan 56.111 unit Toyota Raize Hybrid dan 22.329 unit Daihatsu Rocky Hybrid yang dijual di Jepang.
Dalam hal ini Daihatsu menemukan kejanggalan dalam prosedur uji tabrak samping yang dilakukan pada Juli 2021, lewat simulasi benturan tiang listrik pada kecepatan 32 km/jam.
Saat diuji, seharusnya baik sisi kanan maupun kiri harus dilakukan secara terpisah. Hanya saja penguji cuma mengetes sisi kiri, sedangkan data uji tabrak sisi kanan menggunakan data sisi kiri.
Dalam laporan yang sama dijelaskan tidak ada waktu lagi untuk kendaraan diuji kembali, sehingga karyawan yang bertanggung jawab pada pengujian menyiapkan data hasil yang sama.
Mereka percaya bahwa tidak akan ada masalah terkait keamanan kendaraan dengan mengisi data yang sama, tujuannya supaya kendaraan lulus sertifikasi.
"Perusahaan kami percaya penipuan ini adalah penipuan di bidang yang berkaitan dengan keamanan kendaraan dan tidak dapat diterima secara sosial," kata Daihatsu.
20 Desember 2023
Lebih lanjut pada 20 Desember, Daihatsu melaporkan temuan terbaru mereka. Dari laporan tim independen, ditemukan 174 kasus baru dari 25 item pengujian. Lebih rinci lagi ditemukan ketidaksesuaian data pada 64 model dan 3 jenis mesin, bahkan untuk model yang sudah diskontinu.
Dengan kata lain, manipulasi data yang dilakukan pekerja pabrikan lebih banyak lagi, demikian seperti diungkap Executive Vice President Daihatsu Motor Co., Ltd Hiromasa Hoshika.
"Kami telah meminta komite independen pihak ketiga untuk melakukan penyelidikan untuk menemukan kejanggalan lain dari sebelumnya sudah terjadi sejak Mei 2023, hasilnya 174 kasus terungkap," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (20/12/2023).
Dari hasil investigasi ditemukan manipulasi pengujian airbag, di mana ECU yang seharusnya digunakan, justru tidak dipakai. Sementara hasil tes menunjukkan ECU telah dipakai untuk penerbitan sertifikasi.
"Artinya pengetesan tidak sesuai dengan aktual produk dan komponennya, untuk itu kami menindaklanjuti hal ini sangat serius," lanjutnya.
Ada pula manipulasi data terkait tekanan angin pada ban dan speedometer yang berbeda dari dokumen sertifikasi.
Kemudian masalah pemalsuan data uji tabrak depan, di mana seharusnya data diambil saat pengujian yang dilihat saksi, namun digantikan dengan data yang diukur saat latihan.
"Total 174 kasus terungkap yang memengaruhi 64 model atau 3 mesin yang didistribusikan secara lokal juga pasar luar negeri, yang sedang dalam produksi atau dalam pengembangan," katanya.
Merembet model Daihatsu dan Toyota yang diproduksi di Indonesia
Lampiran laporan ketidakteraturan prosedur sertifikasi Daihatsu kemudian memuat model apa saja yang terlibat kasus. Secara total ada empat brand: Daihatsu, Toyota, Mazda, dan Subaru.
Khusus di Indonesia melibatkan:
Toyota Agya/Wigo produksi Astra Daihatsu Motor yang dijual di Ekuador, Uruguay, dan Kamboja
Toyota Rush produksi Astra Daihatsu Motor yang dijual di Ekuador dan Malaysia
Toyota Avanza produksi Astra Daihatsu Motor/Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang dijual di Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, dan Bolivia
Toyota Veloz produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang dijual di Indonesia, Malaysia, Kamboja, Mexico, dan Thailand
Toyota Raize produksi Astra Daihatsu Motor yang dijual di Ekuador dan Meksiko
Toyota Yaris Cross produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang dijual di Kamboja, Chili, dan Uruguay
Daihatsu Xenia produksi Astra Daihatsu Motor yang dijual di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar