Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga pantun saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD di 2024 mendatang. Pantun Hasto menyinggung sikap pemerintah yang mencopot baliho Ganjar-Mahfud di Bali, pihak yang melukai kasih Ibu Pertiwi, hingga Prabowo Subianto.
"Pertama. Pulau Bali Pulau Dewata. Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja. Namun ada yang tega merusak suasana. Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata," kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (4/11).
"Pantun kedua, Bali bumi spiritual terkenal di dunia. Masyarakatnya religius dengan kultur khas Indonesia. Di sini berlaku hukum karmapala. Bagi siapa pun yang cederai kasih Ibu Pertiwi demi perpanjangan kuasa," tambah Hasto.
Hasto pun menyinggung capres Prabowo Subianto dalam pantunnya yang disebut memiliki jurus jitu yang berhasil membelokkan dukungan satu keluarga. Meski tak disebutkan, dukungan satu keluarga yang disebut kemungkinan adalah keluarga Presiden Jokowi.
"Pak Prabowo punya jurus menggoda. Bujuk rayunya pindahkan dukungan satu keluarga. Di sini kita memantapkan jiwa raga. Dukung Ganjar-Mahfud MD dengan semangat menyala-nyala," ucap Hasto membacakan pantun ketiganya.
Menurut Hasto, tiga pantun ini merupakan suasana hati dirinya dan akar rumput yang ditemuinya di Bali. Hasto mengatakan harus menyampaikan hal ini karena memang di Bali ini juga menjadi ruang ekspresi untuk menyampaikan kejujuran nurani.
"Di Bali ini suasana hati menjadi terbuka. Di Bali ini keseimbangan alam raya dijaga dengan baik dengan semangat Trihita Karana. Bagaimana kebahagiaan manusia muncul? Ketika kita jaga keseimbangan dengan Sang Pencipta dengan seluruh alam raya dan seisi alam semesta," kata Hasto.
Dalam politik pun sama. Hasto mengatakan berpolitik jangan pernah meninggalkan rakyat. Hasto mencontohkan Ganjar dan Mahfud yang dalam berpolitik mengikuti seluruh jalan spiritualitas itu.
"Kemarin datang ke Makam Bung Karno mendoakan Bapak Bangsa kita, Bapak Proklamator kita, tetapi juga sekaligus membangun tekad komitmen di hadapan Bung Karno dan seluruh pahlawan Indonesia untuk menjadikan kekuasaan sebagai dedikasi, rakyat sebagai sebagai sumber inspirasi," kata Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan ada kesamaan rekam jejak sejarah antara Muhammadiyah dengan PDIP. Muhammadiyah berdiri pada 1912, kemudian diikuti NU 1926, dan PNI sebagai akar PDI pada 1927. Mantan anggota DPR RI menilai semuanya memiliki rekam akar perjuangan bangsa ini.
"Maka dari Bali bumi spiritual ini mari kita kembalikan watak politik yang sejati. Kita kembalikan seluruh moral dalam kehidupan kita baik bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang menggunakan juga nilai-nilai agama untuk mengedepankan melakukan agar hal-hal yang baik dikedepankan, hal-hal yang buruk ditinggalkan. Semangat amar makruf nahi mungkar," ucap Hasto.
Keluarga Besar Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali Dukung Ganjar-Mahfud
Koordinator Keluarga Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, Ikhwan Syah Nasution, menyampaikan dukungan bersama sejumlah perwakilan Muhammadiyah di wilayah Bali kepada Ganjar-Mahfud. Dukungan itu diterima Hasto.
Dalam pengantarnya, Ikhwan mengatakan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mestinya dilandasi nilai luhur agama dan moral. Dia menyoroti kejadian belum lama ini saat Jokowi hadir di Bali saat baliho capres Ganjar-Mahfud hilang.
Pada poin pertama deklarasi yang dibacakannya, Ikhwan mengatakan Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali mendukung pemerintah dapat mewujudkan pilpres yang jujur, berkualitas, aman dan damai menjunjung nilai-nilai demokrasi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
"Mendukung Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029. Meminta kepada Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD, apabila terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Presiden Republik Indonesia 2024-2029, agar berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam merawat semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai penjaga toleransi dalam keberagaman beragama, etnik maupun budaya demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang damai dan harmoni," kata Ikhwan.
Lalu, meminta Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD, apabila terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Presiden Republik Indonesia 2024-2029, agar berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam pemberantasan korupsi, penegakan hukum yang berkualitas, serta konsisten dalam implementasi, untuk terwujudnya bangsa yang maju dan beradab.
Menutup dukungan, Ikhwan mengatakan Keluarga Besar Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali akan menggalang segenap potensi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar