Mar 4th 2023, 13:48, by Pandangan Jogja Com, Pandangan Jogja
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) akan mendaftarkan beberapa varietas tanaman buah sebagai varietas tanaman buah lokal asli Yogya. DPP berencana mendaftarkan beberapa varietas tanaman mangga dari Kemantren Kraton dan alpukat dari Kampung Surokarsan untuk mendapatkan sertifikat tanda daftar varietas tanaman ke Kementerian Pertanian.
"Ke depan akan kita kembangkan lagi varietas yang akan kita daftarkan. Di antaranya alpukat dari Surokarsan dan beberapa mangga dari Kraton," kata Kepala DPP Kota Yogyakarta, Suyana, Jumat (3/3).
Sampai saat ini, Kota Yogya sudah memiliki dua tanaman yang memiliki sertifikat varietas lokal, yakni Pisang Raja Bagus di Kebun Plasma Nutfah Pisang dan Duku Asli Nitikan yang sertifikat tanda daftar varietas tanaman lokalnya baru terbit pada Februari 2023 kemarin.
Selain itu, DPP Kota Yogya juga memiliki enam jenis tanaman buah sebagai pohon induk bersertifikat, yakni belimbing dewa baru, mangga garifta merah, jambu kristal, jambu biji merah, kelengkeng kateki, dan rambutan binjai. Ada juga enam varietas pisang yang merupakan pohon induk bersertifikat, di antaranya raja lawe, tanduk, ketan 01, kepok manurun, raja kinalun, dan kepok unti sayang.
"Sertifikasi ini bagian dari mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern," ujarnya.
Kepala Bidang Pertanian DPP Kota Yogya, Eny Sulistyowati, mengatakan bahwa pohon mangga yang sedang dalam proses pendaftaran sertifikat varietas tanaman berada di dalam kompleks Keraton Yogyakarta. Ada lima varietas pohon mangga yang tengah diproses identifikasi, yakni mangga cengkir, mangga gincu, cempora, arjuna, dan semar.
Dia mengatakan bahwa jumlah tanaman mangga yang ada di dalam Keraton Yogya tinggal beberapa saja. Beberapa varietas menurutnya memiliki rasa yang berbeda dari jenis mangga yang sudah ada, dan kini sudah jarang ditemukan di tengah masyarakat.
"Misalnya mangga arjuna yang rasanya lebih enak dari mangga madu dan harum manis," kata Eny Sulistyowati.
Dia mengatakan pohon-pohon mangga di dalam Keraton Yogya tersebut merupakan koleksi para Raja Keraton Yogyakarta. Bahkan ada yang merupakan koleksi dari raja Yogyakarta pertama, Sri Sultan Hamengku Buwono I.
"Umur pohon-pohon mangga itu lebih dari 50 tahun, saat ini lima varietas pohon mangga di Keraton itu dalam tahap penelitian atau identifikasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional," ujarnya.
Sementara itu, untuk varietas buah alpukat dari Surokarsan secara fisik menurut dia punya buah yang lebih besar dari alpukat biasanya. Satu buah berkisar antara satu sampai dua kilogram, dan rasanya lebih manis.
"Ini baru rencana, karena penelitiannya butuh waktu lama sekitar satu tahun sampai terbit sertifikat. Setelah pendaftaran mangga selesai, baru alpukat," kata Eny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar