Suasana Laga Sriwijaya FC saat melawan SADA SUMUT FC, Foto : @Sriwijayafc.id
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan sanksi berupa denda sebesar Rp 10 juta terhadap manajemen Sriwijaya FC saat tandang SFC vs Semen Padang FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (1/10/2023).
Denda tersebut diberikan PSSI karena adanya aksi lempar botol yang dilakukan suporter SFC karena bentuk kekecewaan pendukung Laskar Wong Kito atas hasil laga berakhir dengan skor 1-1. Keputusan pun ini merujuk pada pasal 70 ayat 1, ayat 4, dan lampiran pasalnya. Klub Sriwijaya FC dikenakan sanksi Rp10 juta atas peristiwa tersebut.
Selain itu komdis PSSI juga menegaskan pada keputusan lainnya, jika terjadi pelanggaran berulang makan klub akan mendapatkan sanksi lebih berat.
Dengan adanya sanksi ini, Sekretaris Perusahaan Sriwijaya FC, Faisal Mursyid, meminta kepada suporter dan masyarakat agar tidak melakukan hal sama di laga lanjutan Elang Andalas yang bisa membuat Komisi Disiplin PSSI memberi hukuman terberat.
"Kalau sudah seperti akan sangat merugikan kita semua. Kita imbau penonton sadar agar tidak membawa botol minuman ke tribun stadion. Minum bisa dibawa dan dipindahkan ke kantong plastik. Tolong dukung, kita ingin Sriwijaya FC ini bangkit," kata dia, Minggu (7/10).
Sementara itu, Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah, menyayangkan masih ada suporter Sriwijaya FC yang merugikan klub hingga membuat Komite Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi.
"Kami sangat menyayangkan aksi pelemparan tersebut, karena sudah jelas melanggar peraturan dan tidak manusiawi," ujarnya,
Yayan berharap kejadian tak mengenakkan tersebut tidak terulang kembali. Antisipasi yang dilakukan Singa Mania adalah mengedukasi para anggota Singa Mania.
"Dari organisasi Singa Mania akan senantiasa kami sosialisasikan ke anggota bahwa jangan ada kejadian seperti itu. Seandainya kejadian itu dari anggota, kami sampaikan permohonan maaf," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar