Terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bukit Teletubbies di sekitar Gunung Bromo dan Arjuno dipantau langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Sabtu (9/9) sore. Pemantauan dilakukan melalui udara dengan menggunakan helikopter.
Berdasarkan pemantauan dari udara, Khofifah mengatakan masih ada kepulan asap di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akibat flare yang terbakar ketika ada sesi foto prewedding.
"Kondisi tanaman yang mengering menjadi sebab api makin meluas. Saya melihat ada kepulan asap tadi di sekitar wilayah Gunung Watangan. Tidak hanya asap, saya juga melihat masih ada titik api sehingga pemadaman menggunakan helikopter harus dilakukan," kata Khofifah dalam keterangannya.
Khofifah mengatakan, jika kebakaran semakin meluas, maka pemadaman akan dilakukan menggunakan helikopter. Helikopter yang akan digunakan berjenis Puma dengan dengan kapasitas mempu membawa air dengan kapasitas 4.000 liter.
"Kami sudah minta tambahan armada dari pihak BNPB dengan kapasitas lebih besar dibandingkan dengan pemadaman di Gunung Arjuno, bisa lima kali lipat nantinya dan hari ini sebenarnya sudah bisa dikirim ke Bromo," ungkapnya.
Namun, karena masih ditemukan adanya titik api baru di Gunung Arjuno, helikopter masih melakukan pemadaman di sana. Sehingga, pemantauan masih dilakukan untuk memastikan di mana saja titik api yang ada di Gunung Bromo. Pemadaman belum bisa dilakukan.
"Posisi helikopter sekarang ada di Kaliandra, jadi kalau sudah TNBTS berkirim surat, helikopter bisa bergerak ke sini [Gunung Bromo]. Insyaallah kalau sudah ada permintaan melalui surat, helikopter besok sudah bisa bergerak ke Bromo," pungkas Khofifah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar