Search This Blog

Ekonomi Sirkular: Dampak dari Krisis Lingkungan Global

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Ekonomi Sirkular: Dampak dari Krisis Lingkungan Global
Aug 27th 2023, 06:00, by Rama Alfarasid, Rama Alfarasid

Ilustrasi limbah baju di Kenya. Foto: Clean Up Kenya
Ilustrasi limbah baju di Kenya. Foto: Clean Up Kenya

Kerusakan lingkungan menjadi masalah serius yang dihadapi oleh dunia saat ini. Mulai dari pemanasan global, penipisan lapisan ozon, hingga terancamnya kelangsungan hidup dari keragaman hayati, menjadi bukti bahwa lingkungan perlu lebih diperhatikan oleh manusia.

Eksploitasi secara masif menjadi penyebab utama bagi krisis lingkungan ini, khususnya pada sektor perekonomian dan industri. Lantas, bagaimana solusi dari permasalahan yang mengancam kelangsungan hidup kita saat ini?

Berikut kita bahas tentang Ekonomi Sirkular yang mampu menjadi alternatif saat ini untuk membuka wawasan baru tentang pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan di masa yang akan datang.

Ekonomi Sirkular merupakan sistem perekonomian yang membentuk siklus. Tentunya, hal ini berbeda dengan sistem Ekonomi Linear yang kita ketahui hingga saat ini.

Secara sederhana, Ekonomi Sirkular menggunakan prinsip yaitu limbah merupakan makanan untuk hal yang tepat. Ekonomi Sirkular memiliki pola Take-Produce-Reuse/Recycle yang sudah jelas berbeda dengan Ekonomi Linear yaitu Take-Make-Dispose (Ambil-Pakai-Buang).

Kelebihan dari Ekonomi Sirkular yaitu mampu mengurangi limbah-limbah hasil produksi maupun hasil konsumsi. Penggunaan bahan mentah untuk bahan baku produksi dapat dikurangi melalui daur ulang bahan sehabis pakai untuk dapat diolah kembali menjadi produk baru.

Contohnya, produk yang sudah selesai digunakan biasanya akan dibuang, bahan baku dari produk tersebut ada yang dapat diuraikan dan tidak. Maka dari itu, untuk bahan baku yamg tidak dapat terurai dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku dari produk baru yang akan dihasilkan. Dari hal ini, limbah dari hasil produksi akan berkurang sekaligus mengurangi limbah dari produk yang telah dipakai.

Kendala Implementasi Ekonomi Sirkular di Indonesia

Ilustrasi ekonomi hijau. Foto: Pixabay
Ilustrasi ekonomi hijau. Foto: Pixabay

Penerapan Ekonomi Sirkular di Indonesia mulai dari kurangnya kebijakan yang mengatur akan hal ini, adanya keterbatasan teknologi dan rantai pasok, merupakan beberapa faktor yang menjadi kendala besar untuk menerapkan Ekonomi Sirkular. Selain itu, adanya faktor budaya yang menyebabkan mispersepsi terkait limbah di lingkungan masyarakat juga menjadi kendala berikutnya dalam permasalahan ini.

Ekonomi Sirkular menjadi alternatif yang bisa diterapkan untuk krisis lingkungan yang terjadi saat ini. Keberlanjutan lingkungan dan ekosistem merupakan hal yang harus dijaga bersama agar dapat dinikmati oleh seluruh generasi yang ada di muka bumi.

Selain itu, krisis lingkungan menjadi masalah serius yang harus dihadapi bersama. Bagaimana kita mampu untuk berlaku bijak terhadap kekayaan alam saat ini akan menentukan keberlangsungan kehidupan di masa mendatang.

Sebagaimana prinsip yang ada pada Ekonomi Sirkular yaitu everything is a healthy food for something else. Tentunya semua hal akan bermanfaat jika kita mampu mengetahui kebermanfaatannya.

Jadi, apakah Indonesia siap dengan Ekonomi Sirkular?

Media files:
01h8gctyg89hza22hshwbrb3vx.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts