Search This Blog

Reaksi Klub Liga 1 yang Pemainnya Ikut Pendidikan Polisi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Reaksi Klub Liga 1 yang Pemainnya Ikut Pendidikan Polisi
Jul 29th 2023, 20:14, by Ananta Erlangga Musa, kumparanBOLA

Logo Liga 1. Foto: ligaindonesiabaru.com
Logo Liga 1. Foto: ligaindonesiabaru.com

Sejumlah pemain Timnas U-20 dan U-22 Indonesia kini sedang mengikuti pendidikan kepolisian. Setidaknya, ada 9 pemain Timnas U-20 dan U-22 yang tercatat sudah mendaftarkan diri untuk menjadi Korps Bhayangkara.

Mereka adalah Muhammad Ferrari, Faiz Maulana, Kakang Rudianto, Dimas Pamungkas, Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Rabbani Tasnim, Daffa Fasya, dan Ananda Raehan.

Sembilan nama pemain tersebut kini memang sedang membela sejumlah klub di Liga 1. Sedangkan, pendidikan di akademi kepolisian diperkirakan berlangsung selama 5-7 bulan.

Itu artinya, mereka bakal absen membela dari kegiatan klub untuk fokus mengikuti pendidikan. Lantas, bagaimana tanggapan klub yang ditinggal para pemainnya untuk jadi polisi? Apakah mereka ada yang keberatan?

Arema FC

Penyerang Arema FC, Ginanjar Wahyu Ramadhani menjadi salah satu pemain yang ternyata juga berkeinginan untuk jadi seorang polisi. Ginanjar bahkan sudah pamit dan meminta izin kepada Arema untuk mengikuti pendidikan kepolisian mulai 21 Juli-25 Agustus 2023.

Itu artinya, Ginanjar dipastikan absen membela Arema sekitar satu bulan lamanya. Padahal, pemain yang baru saja dipinjam Arema dari Persija itu baru satu kali membela Singo Edan di Liga 1 2023/24.

Ginanjar Wahyu menjalani debutnya saat pertandingan melawan Dewa United pada (2/7). Saat itu dia masuk di menit ke-83 menggantikan peran Ariel Lucero. Dan kini, pemain Timnas U-20 itu harus menepi sementara dari sepak bola.

Pemain Persija Jakarta, Ginanjar Wahyu, mencetak gol ke gawang PSS Sleman di pertandingan Liga 1 2022/23, Minggu (8/1). Foto: Dok. Media Persija
Pemain Persija Jakarta, Ginanjar Wahyu, mencetak gol ke gawang PSS Sleman di pertandingan Liga 1 2022/23, Minggu (8/1). Foto: Dok. Media Persija

"Arema FC memberikan izin pada salah satu pemain yakni Ginanjar Wahyu Ramadhani untuk mengikuti Pendidikan Secaba Bintara Polri," ungkap manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.

"Kami sudah menerima surat resmi dan Ginanjar termasuk dalam salah satu pemain Timnas U-20 yang dinyatakan lulus melalui jalur talent scouting prestasi non akademik," tambah dia.

Tanpa kehadiran pemain beruia 20 tahun itu, kata Wibie, tim pelatih Arema FC harus bisa melakukan antisipasi serta opsi apa saja yang harus dilakukan. "Kalau secara teknis tentu sudah diantisipasi oleh tim pelatih," ungkapnya.

PSM Makassar

PSM Makassar juga harus ditinggal salah satu pemainnya untuk mengikuti pendidikan kepolisian. Ananda Raehan harus pamit sementara dari Juku Eja untuk mengejar cita-cita menjadi Korps Bhayangkara.

Ketidakhadiran pemain Timnas U-22 itu tentu bakal menyisakan lubang di internal PSM. Pihak klub juga mengakui hal ini, mereka mengaku kesulitan. Pelatih Bernardo Tavares tampaknya harus memutar otak untuk mencari opsi yang bisa dipakai.

"Iya betul bahwa dia lolos dan diharuskan untuk mengikuti pendidikan bintara Polri. Dalam hal ini manajemen pasti sulit untuk melepasnya dalam waktu yang lama. Mengingat tenaganya juga dibutuhkan PSM Makassar," begitu bunyi pernyataan PSM.

"Apalagi ada regulasi Liga 1 musim ini yang mewajibkan setiap tim untuk memainkan pemain berusia 23 tahun ke bawah. Ananda Raehan masuk dalam kriteria regulasi itu. Manajemen, tim pelatih dan pemain yang bersangkutan akan berkomunikasi lebih lanjut mengenai hal ini," lanjut pernyataan PSM.

Persija Jakarta

Klub Ibu Kota ternyata juga harus kehilangan salah satu amunisinya. Muhammad Ferrari harus menepi sementara demi bisa fokus melakukan seleksi untuk jadi anggota polisi.

Namun, Macan Kemayoran tampaknya masih belum rela melepas Ferrari. Bos Persija, Mohamad Prapanca bahkan menyinggung soal kontrak professional yang sudah ditandatangani antara pemain dengan klub.

"Terkait dengan pemain yang ikut pendidikan, itu saya rasa sudah dari awal kesepakatannya. Karena itu adalah permintaan dari fasilitas yang diberikan negara kepada pemain-pemain Timnas untuk mereka bisa wujudkan impiannya," kata Prapanca.

Pemain Timnas U-22 Indonesia Muhammad Ferarri melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Vietnam pada pertandingan babak semifinal SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Pemain Timnas U-22 Indonesia Muhammad Ferarri melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Vietnam pada pertandingan babak semifinal SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

"Tentunya kalau dia pendidikan, kita kan ada kontrak bagaimana juga antara pemain dan klub itu ada kontrak professional yang harus ditaati. Jadi saya yakin mereka yang ikut pendidikan itu sudah memahami efek dari kegiatan yang sedang dilakukan," tambah dia.

"Tapi intinya setiap klub yang ada di Indonesia mendukung kepentingan yang lebih tinggi yaitu Tim Nasional," tandasnya.

Media files:
01h0ah9e4cy7c90246009p0vjg.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar