Jul 22nd 2023, 19:13, by Kelik Wahyu Nugroho, kumparanNEWS
Sejumlah wanita di negara bagian Manipur, India, ramai-ramai menyerang dan membakar rumah tersangka utama kasus pelecehan seksual terhadap dua perempuan.
Tersangka tersebut diduga menyeret dua wanita suku Kuki-zo ke jalan pada Mei lalu menghasut massa untuk memperkosa dan mengarak mereka tanpa busana. Demikian dikatakan polisi setempat pada Jumat (21/7) waktu setempat.
Pelecehan seksual itu terjadi lebih dari dua bulan lalu. Namun menarik perhatian nasional setelah sebuah video menjadi viral di media sosial minggu ini hingga memicu kerusuhan di Manipur.
Tersangka utama adalah seorang warga Manipur yang ditangkap polisi pada Kamis (20/7). Penangkapan dilakukan beberapa jam setelah Perdana Menteri Narendra Modi mengutuk serangan itu sebagai "memalukan" dan menjanjikan penindakan secara tegas.
Tiga orang lainnya juga ditangkap. Polisi sedang melacak dan memeriksa setidaknya 30 orang lainnya yang terlibat dalam kejahatan tersebut.
"Wanita setempat melempari batu dan membakar beberapa bagian rumah milik tersangka utama di sebuah desa," kata Hemant Pandey, seorang pejabat polisi senior setempat dikutip dari Reuters.
"Kami meminta perempuan untuk memprotes secara damai karena ada kegelisahan yang intens. Kami memahami kemarahan mereka," kata Pandey.
Peristiwa dipicu kejadian bulan Mei lalu. Kala itu, sassa bersenjata merusak beberapa rumah dan membakarnya hingga rata dengan tanah di sebuah desa di distrik Kangpokpi. Setelahnya, mereka menyerang anggota suku Kuki-zo.
Menurut laporan tersebut, massa kemudian melakukan pelecehan seksual terhadap dua wanita berusia 21 dan 19 tahun yang diarak secara telanjang.
Serangan itu dilaporkan para korban pada Mei ketika terjadi bentrokan etnis yang intens di wilayah tersebut. Pertempuran tersebut dipicu perintah pengadilan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan untuk memperluas tunjangan khusus yang dinikmati suku Kuki-zo, seperti yang dirasakan mayoritas penduduk Meitei.
Setidaknya 125 orang tewas dan lebih dari 40.000 meninggalkan rumah mereka sejak kekerasan meluas.
Protes Meluas di India, Pertanyakan Kegagalan Polisi Selidiki Kasus
Peristiwa pelecehan terhadap perempuan itu memicu protes di beberapa bagian India. Kelompok hak asasi yang menuntut keadilan dan penyelidikan cepat atas insiden itu. Mereka pun mempertanyakan tentang keselamatan perempuan di India.
"Kami ingin tahu mengapa polisi gagal mengambil tindakan cepat ketika mereka tahu bahwa perempuan diperkosa dan diarak telanjang di Manipur," kata Radhika Burman, seorang mahasiswa di timur kota Kolkata yang memimpin demonstrasi publik pada Kamis.
Ratusan pengunjuk rasa di selatan kota Bengaluru berbaris, dengan beberapa spanduk bertuliskan; "Tubuh wanita bukanlah medan perang".
Massa juga mempertanyakan kegagalan polisi dan pihak berwenang menyelidiki kasus yang dilaporkan dua korban pada Mei lalu.
"Ini adalah ketidakadilan dan pengabaian yang parah," kata H. J. Lakshmi dari Samakaleena Samajik Sanskritik Vedike, sebuah organisasi masyarakat sipil di Bengaluru.
Demonstrasi serupa diadakan di kota timur Bhubaneswar dan di beberapa kampus perguruan tinggi di seluruh India.
Perdana Menteri India Narendra Modi bersumpah akan menindak tegas pelaku kekerasan seksual terhadap dua wanita yang diarak tanpa busana lalu diperkosa secara bergilir di Manipur.
Hal itu disampaikan Modi dalam pernyataan publik perdananya sejak perpecahan antarsuku di Manipur pecah pada awal Mei. Modi mengecam tindakan yang dilakukan belasan pria itu dan menyebutnya sebagai perilaku memalukan yang tidak dapat ditolerir sama sekali.
"Hati saya dipenuhi dengan rasa sakit, hati saya dipenuhi dengan kemarahan. Insiden dari Manipur yang telah muncul ke permukaan, sangat memalukan bagi masyarakat sipil mana pun," sambung pemimpin partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP) ini saat membuka sesi sidang di parlemen pada Kamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar