Search This Blog

Kemenag: Layanan Armuzna Tanggung Jawab Masyariq, Kami Desak Hak Jemaah Dipenuhi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kemenag: Layanan Armuzna Tanggung Jawab Masyariq, Kami Desak Hak Jemaah Dipenuhi
Jun 30th 2023, 01:44, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS

Kondisi Muzdalifah terkini, sudah sepi jemaah haji, Rabu (28/6/2023) siang hari. Foto: Twitter/@AlissaWahid
Kondisi Muzdalifah terkini, sudah sepi jemaah haji, Rabu (28/6/2023) siang hari. Foto: Twitter/@AlissaWahid

Jemaah haji Indonesia sempat tertahan lama di Muzdalifah. Mereka bahkan kepanasan dan kehausan, petugas kesehatan juga kewalahan menangani mereka yang pingsan, Rabu (28/6).

Terbaru, layanan konsumsi di Mina juga tidak terdistribusi dengan baik dan lancar. Potensi lainnya adalah ketersediaan kasur yang tidak sesuai jumlah jemaah.

Hal tersebut pun disesalkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief. Dia memprotes keras lambatnya Mashariq dalam menyiapkan layanan jemaah haji di Muzdalifah dan Mina.

"Kita sudah sampaikan protes keras ke Mashariq terkait persoalan yang terjadi di Muzdalifah. Kita juga meminta agar tidak ada persoalan dalam penyediaan layanan di Mina," kata Hilman di Mina, Rabu (27/6).

"Kita akan terus kawal ini, agar Mashariq bergerak lebih cepat dalam penyiapan layanan bagi jemaah haji," lanjutnya.

Hilman menyebut, protes itu bukan tanpa alasan, sebab Mashariq bertanggungjawab penuh terhadap penyediaan layanan di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armina). Mekanisme ini juga dilakukan oleh semua negara.

Rombongan amirul haj cek kondisi Arafah Muzdalifah Mina. Foto: Dok. MCH 2023
Rombongan amirul haj cek kondisi Arafah Muzdalifah Mina. Foto: Dok. MCH 2023

"Jadi di Armina, sepenuhnya penyediaan layanan dilakukan Mashariq. Karenanya, kita minta agar semua hak jemaah haji Indonesia bisa diberikan dengan baik," tegasnya.

Hilman minta Mashariq dapat mengambil keputusan cepat dalam mengantisipasi setiap potensi munculnya masalah. Sehingga potensi yang ada bisa segera diselesaikan dan tidak merugikan jemaah.

"Mashariq tentu tahu kalau Indonesia adalah jemaah haji terbesar. Mestinya ada skema mitigasi yang lebih komprehensif dan cepat," jelasnya.

Hilman mengakui bahwa ruang yang tersedia di Mina bagi jemaah haji sangat terbatas. Setiap jemaah, hanya mendapat ruang pada kisaran 0,8 m2. Kondisi yang semacam ini memang terjadi setiap tahun, sejak puluhan tahun lalu.

"Bahkan, ijtihad ulama dalam menetapkan Mina Jadid menjadi bukti bahwa sempitnya ruang Mina sudah dirasakan dan menjadi diskursus sejak dulu," tandasnya.

Media files:
01h41c1m25wtvcqf5bre8wd2n2.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar