Apr 8th 2023, 15:05, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan milik PT Pertamina (Persero), bisa selesai sesuai target yang bertahap mulai tahun 2024.
RDMP yang terletak di Balikpapan, Kalimantan Timur, ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KBI).
Proyek didesain untuk meningkatkan kapasitas pengolahan yang semula 260 kilo barrel per day (kbpd) menjadi 360 kbpd dengan peningkatan kualitas BBM dari Euro II menjadi Euro V.
"Ini kali kedua saya berkunjung kemari. Kunjungan pertama di sekitar lokasi proyek ini masih rata tanahnya, sekarang sudah banyak bangunan konstruksi yang sudah terbangun, mudah-mudahan proyek ini tidak telat," ujar Arifin melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (7/4).
Arifin menuturkan, progress overall proyek ini sudah mencapai 62,13 persen per Maret 2023. PSN ini ditargetkan selesai secara bertahap pada tahun 2024-2025 untuk dapat segera memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen penuh untuk penguatan ketahanan energi nasional. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Arifin yang telah memberikan dukungan penuh terhadap seluruh PSN yang sedang diemban Pertamina.
Pembangunan RDMP Balikpapan meliputi pembangunan New Workshop & Warehouse, Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Feed Tank, Boiler, New Flare BPP II, FCC & FCC NHT, dan Terminal Lawe-Lawe Facilities.
Proyek ini didukung dengan pendanaan yang berasal dari Export Credit Agency dan Commercial Bank dengan target pendanaan USD 3.1 miliar. Skema pendanaan ini merupakan kali pertama proyek kilang di Indonesia didanai oleh ECA.
Sementara nilai investasi proyek ini mencapai USD 7,2 miliar serta dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 20.250 pekerja pada fase proyek dan 600 pada fase operasi. Proyek ini juga didorong untuk dapat menyerap tingkat kandungan dalam negeri hingga 30-35 persen.
Selain pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional, kilang Balikpapan juga nantinya akan memproduksi produk petrokimia yaitu Propylene sebesar 225 KTPA yang akan menjadi feedstock dari New Polypropylene (PP) Balongan guna substitusi produk impor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar