Mar 4th 2023, 13:08, by Sinar Utami, kumparanBISNIS
PT Pertamina (Persero) menyebutkan Integrated Terminal Plumpang, Jakarta Utara, sudah kembali beroperasi pasca dicabutnya status keadaan darurat (emergency) pada Sabtu (4/3) pukul 03.35 WIB.
"Dapat kita saksikan bahwa kegiatan operasional di terminal BBM ini sudah mulai beroperasi kembali semenjak status emergency sudah dicabut per pagi tadi," kata VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, melalui keterangan resmi, Sabtu (4/3).
Fadjar menambahkan, fokus Pertamina saat ini ada dua hal, yang pertama berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani para pengungsi dan mengamankan dari lokasi kejadian.
Kedua, lanjut dia, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM masih dalam kondisi aman. Pasokan BBM akan didukung oleh Terminal BBM selain Plumpang.
"Untuk itu Terminal BBM Plumpang Jakarta sudah mulai beroperasi, dan akan di-backup oleh Terminal BBM yang ada di sekitar Jakarta," jelas Fadjar.
Adapun terkait penanganan pengungsi atau korban kebakaran, Fadjar menuturkan sejak semalam pihak CSR Pertamina terus memberikan bantuan kepada para pengungsi di sekitar lokasi kejadian.
"Pertamina bertanggung jawab dan berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik untuk para pengungsi, termasuk biaya perawatan bagi korban luka dan santunan untuk korban jiwa," pungkas dia.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, juga memastikan insiden kebakaran Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, tidak mengganggu pelayanan publik, seperti pasokan BBM dan listrik.
Menurut dia, insiden ini tidak akan berdampak pada suplai BBM lantaran terdapat dukungan dari TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung.
Erick menyampaikan, persediaan BBM di sejumlah Depo Pertamina masih cukup memasok kebutuhan masyarakat. Terminal BBM Tanjung Gerem memiliki stok Pertamax sebanyak 6.559 kiloliter (KL) yang cukup untuk 15 hari dan Pertalite sebanyak 17.189 KL (9,6 hari).
"Di Cikampek ada stok Pertalite 20399 KL yang cukup 10 hari dan Pertamax 6137 KL atau cukup 11 hari. Sementara di TBBM Ujung Berung dengan Pertalite 24250 KL (11,5 hari) dan Pertamax 22,004 KL (29,2 hari)," papar Erick.
Erick mengatakan, dukungan persediaan BBM juga ada di TTU Balongan yang memiliki stok Pertalite 80,014 KL (CD 57 hari) dan Pertamax 50,626 KL (170 hari), serta tambahan pasokan dari Kilang Balongan dan Kilang Cilacap dapat dilakukan melalui laut ke TBBM Tanjung Priok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar