Mar 26th 2023, 11:41, by Jodi Hermawan, kumparanBOLA
Pesepak bola Timnas Indonesia Rachmat Irianto (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Burundi Mussa Omar (kiri) dalam pertandingan FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, menjadi venue pertandingan antara Timnas Indonesia vs Burundi di FIFA Matchday, Sabtu (25/3). Kualitas lapangan menjadi sorotan tim tamu.
Hal itu disampaikan oleh pelatih Burundi, Etienne Ndayiragije. Menurutnya, kualitas lapangan Stadion Patriot membuat operan tak akurat.
"Cuaca memang berubah-ubah tapi yang mempengaruhi permainan kami adalah lapangannya," tutur Etienne usai laga.
Pelatih Timnas Burundi Etienne Ndayiragije (tengah) memimpin latihan perdana di lapangan latih Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta, Rabu (22/3/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto"Saya melihat beberapa operan tidak akurat mungkin karena lapangannya," tambahnya.
Duel yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Indonesia tersebut memang digelar setelah hujan mengguyur wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Bukan hanya mempengaruhi akurasi operan, lapangan yang sedikit becek juga banyak membuat pemain terpeleset. Dendy Sulistyawan misalnya yang hampir jatuh beberapa kali.
Pesepak bola Timnas Indonesia Marc Klok (tengah) berusaha melewati hadangan pesepak bola Timnas Burundi Mussa Omar (kiri) dan Nzigamasabo (kanan) dalam pertandingan FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Penggawa 'Skuad Garuda' lainnya, Marc Klok, juga menyoroti kondisi rumput. Menurutnya, kualitas lapangan yang ada membuat permainan lebih sulit.
"Bola sangat lebih tenang, tapi rumput juga sangat jelek. Tidak terlalu mudah untuk bermain bola, tapi kami harus main lebih pelan-pelan," kata Klok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar