Search This Blog

Sekretaris PM Jepang Fumio Kishida Mundur Usai Beri Komentar Anti-LGBT

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sekretaris PM Jepang Fumio Kishida Mundur Usai Beri Komentar Anti-LGBT
Feb 4th 2023, 18:19, by Aliyya Bunga, kumparanNEWS

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memberikan konpers usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan di Istana Elysee di Paris, Prancis. Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memberikan konpers usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan di Istana Elysee di Paris, Prancis. Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menegur salah satu sekretarisnya usai melontarkan komentar anti-LGBT. Kishida yang saat ini sedang dihadapkan pada reputasi yang menurun drastis juga harus kehilangan satu lagi anggota pemerintahannya

Teguran Kishida disiarkan oleh lembaga penyiaran publik lokal, NHK, pada Sabtu (4/2). Di hadapan anggota parlemen, dia menggunakan nada yang hati-hati terkait pengakuan pernikahan sejenis secara umum.

Kishida mengatakan, pernikahan sesama jenis di Jepang membutuhkan pertimbangan yang matang karena potensi dampaknya terhadap struktur keluarga — namun dia menyesali komentar pedas anti-LGBT tersebut.

"Komentarnya keterlaluan dan sama sekali tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah," tegas Kishida, seperti dikutip dari Reuters.

Sekretaris yang dimaksud ialah bernama Masayoshi Arai, dia seorang birokrat pemerintah Tokyo yang telah bekerja untuk Kishida sejak Oktober.

Nikkei Asia melansir, Arai pada Jumat (3/2) mengatakan bahwa ia tidak ingin tinggal berdekatan dengan pasangan lesbian, gay, biseksual, atau transgender.

Arai bahkan mengaku, melihat pasangan sejenis di depannya saja dia tidak mau.

Sebelum mengundurkan diri dari jabatannya, Arai sempat memperingatkan adanya risiko bahwa penduduk dapat meninggalkan negaranya apabila pengakuan dan perizinan atas pernikahan sejenis diberlakukan.

"Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa mereka akan meninggalkan negara ini jika pernikahan sesama jenis diberlakukan di Jepang — sebuah langkah yang akan mengubah cara hidup masyarakat," ujar Arai.

Tak lama usai komentarnya viral di masyarakat Jepang dan Kishida menegurnya, Arai pun menyampaikan permintaan maaf secara publik karena telah menggunakan ungkapan yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.

Arai kemudian menarik kembali ucapannya. "Saya merasa menyesal telah [menimbulkan masalah bagi] perdana menteri, karena beliau tidak berpikir seperti itu," kata Arai.

"Saya menyebabkan masalah [bagi perdana menteri] karena pendapat saya sendiri," imbuhnya.

Reputasi Kishida Menurun Lagi

Terjadinya insiden komentar anti-LGBT ini sekaligus berdampak pada reputasi serta dukungan publik terhadap Kishida.

Menurut hasil polling yang dihimpun baru-baru ini, Kishida dihadapkan pada fakta bahwa dukungan terhadapnya berkurang setengah — menjadi sekitar 30 persen sejak tahun lalu.

Penurunan reputasi ini juga dipicu oleh pengunduran diri oleh beberapa menteri senior di kabinet pemerintahannya dan tuduhan atas keterlibatan Kishida pada Gereja Unifikasi — aliran agama Kristen yang menjadi kontroversial di Jepang.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meninggalkan Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (13/11/2022).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meninggalkan Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (13/11/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Lebih lanjut, dalam sebuah survei yang diterbitkan oleh NHK pada Juli 2021 — dua bulan sebelum Kishida naik jabatan menjadi perdana menteri, terdapat 57 persen dari 1.508 koresponden mendukung pengakuan hukum atas pernikahan sejenis.

Pada November 2022 lalu, pengadilan Tokyo menguatkan larangan pernikahan sejenis tetapi di sisi lain juga mengatakan bahwa kurangnya perlindungan hukum bagi keluarga dari pasangan sejenis juga adalah sebuah contoh pelanggaran hak asasi manusia.

Namun, hingga saat ini pengakuan hukum tersebut belum berlaku dan status perizinan perkawinan sejenis masih menjadi tanda tanya besar di Jepang.

Sehingga, para pasangan LGBT tidak diizinkan untuk menikah di Jepang, tidak dapat saling mewarisi aset satu sama lain, dan tidak memiliki hak asuh atas anak satu sama lain.

Media files:
01gpfer61r0000qbp35damyzre.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar